Pemkab Bojonegoro Gelar Bimbingan Teknis pada HIPPA di Sumberrejo
Senin, 07 September 2020 12:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Sebagai upaya mencari solusi terkait kebutuhan air pertanian dan pemerataan penggunaan air untuk pertanian selama musim kemarau, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten, pada Senin (07/09/2020), menggelar bimbingan tenknis (bimtek) kepada Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA), Gabungan Himpunan Petani Pemakai Air (GHIPPA), dan Induk Petani Pemakai Air (IHIPPA), yang sekaligus dirangkai dengan Kegiatan Bina Oprasi dan Pengendalian Sumber Daya Air, Program Oprasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air.
Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Ngampal Kecamatan Sumberejo tersebut dihadiri Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah; Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA), Ir Tedjo Sukmono MM; Kepala Bappeda Bojonegoro, Drs Ec Mokhamad Anwar Mukhtadlo MSi; Kepala Dinas Pertanian, Helmy Elysabeth SP MM; perwakilan dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro; Camat Sumberejo, Soemarsono SE MM; Danramil Sumberrejo, yang diwakili Batuud, Pelda Sutondo; Kapolsek Sumberejo, AKP Imam Kanafi SH; Kepala UPT SDA Wilayah Kecamatan Sumberrejo, Jumadi; Kepala Desa se Kecamatan Sumberrejo.
Camat Sumberejo, Soemarsono SE MM, mengawali sambutannya mengucapan terima kepada Pemkab Bojonegoro yang telah berupaya mencarikan solusi atas dampak musim kemarau, bagi petani.
"Diharapkan dengan kegiatan ini pertanian di Bojonegoro dan kususnya di Kecamatan Sumberrejo terus berjalan dan petani tidak mengalami kerugian akibat kekeringan." kata Camat Sumberejo, Soemarsono.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saat beri sambutan dalam acara bimbingan tenknis (bimtek) HIPPA, GHIPPA, dan IHIPPA, di Desa Ngampal Kecamatan Sumberrejo Bojonegoro. Senin (07/09/2020),
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Tedjo Sukmono mengatakan, bahwa kegiatan tersebut sebagai upaya mencari solusi terkait kebutuhan air pertanian di musim kemarau, yang semakin meningkat, sementara debit debit air semakin berkurang.
"Sehingga perlu adanya pemerataan penggunaan air yang bersumber dari aliran sungai atau tadah hujan di sekitar lahan pertanian." kata Tedjo Sukmono.
Tedjo Sukmono mengungkapkan bahwa Pemkab Bojonegoro terus berupaya mengatasi masalah irigasi pertanian, salah satunya adalah pembuatan Waduk Gongseng yang pembangunannya sudah mencapai 90 persen, yang nantinya mampu menampung air sebanyak 22 juta meter kubik.
"Kita punya waduk Pacal yang mampu menampung hingga 22 juta meter kubuk, sehingga kalau ditotal kedua waduk tersebut nantinya memiliki daya tampung 44 juta meter kubik. Diharapkan nantinya dapat memenuhi kebutuhan air untuk pertanian." kata Tedjo Sukmono.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah dalam sambutanya mengatakan bahwa air dalam dunia pertanian merupakan faktor yang penting selain kesuburan tanah dan teknologi pertanian. Memasuki pergantian musim kemarau, debit air menjadi terbatas
"Sehingga perlu upaya konservasi dan pengaturan penggunaan air secara baik oleh semua pihak." kata Bupati Anna Muawanah.
Menurut Bupati, selain pembenahan infrastruktur pertanian, pemerintah juga melakukan pembinaan kepada anggota HIPPA, GHIPPA dan IHIPPA, sebagai kelembagaan pengelolaan irigasi, yang dapat memberikan manfaat langsung dari pengelolaan air.
Bupati berharap dengan adanya pembinaan ini, masyarakat dapat menjadi anggota HIPPA, sementara HIPPA diharapkan juga dapat menjadi organisasi yang mandiri dan mampu secara teknis dalam pengelolaan air irigasi di wilayah kerja masing-masing.
"Masyarakat yang di pelosok agar didata dan dipetakan lagi, yang pertaniaannya kurang baik agar didata kembali supaya segera mendapatkan bantuan aliran pengairan." kata Bupati Anna Muawanah. (dan/imm)