Semburan Air Bercampur Lumpur dan Gas, Kembali Terjadi di Wilayah Blora
Senin, 05 Oktober 2020 15:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Sebuah fenomena alam, semburan air bercampur lumpur dan gas terjadi lagi di Kabupaten Blora. Kali ini bertempat di Desa Polsorejo Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora, yang lokasinya berada di tengah hutan di pinggiran desa setempat.
Fenomena alam tersebut berada di bekas sumur minyak tua peninggalan jaman Belanda dan selain semburan besar tersebut, juga muncul beberapa semburan kecil di sekitar lokasi.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, aparat kepolisian setempat juga telah memasang garis polisi (police line) agar warga masyarakat tidak mendekat di area semburan tersebut.
Fenomena alam, semburan air bercampur lumpur dan gas, di Desa Polsorejo Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora, yang lokasinya berada di tengah hutan di pinggiran desa setempat. Senin (05/10/2020)
Sebelumnya, semburan air bercampur lumpur dan gas muncul di lokasi Wisata Geologi Kesongo, turut Dukuh Sucen Desa Gabusan Kecamatan Jati Kabupaten Blora, Kamis (27/08/2020) lalu.
Dalam kejadian waktu itu, seorang warga sempat menghirup gas dari semburan tersebut sehingga mengalami mual-mual. Selain itu, belasan hewan ternak milik warga setempat juga dilaporkan hilang, masuk atau tertelan luapan lumpur tersebut.
Kepala Desa Plosorejo Kecamatan Kunduran, Suwignyo, kepada awak media ini Senin (05/10/2020) mengatakan bahwa fenomena alam ini berada di bekas sumur minyak tua, yang ada sejak jaman Belanda. Menurutnya, sebenarnya semburan ini sudah lama terjadi, hanya saja kali ini semburan semakin besar dan termasuk semburan terbesar yang pernah terjadi.
"Selain semburan besar tersebut juga muncul beberapa semburan kecil di sekitar lokasi. Semburan kecil itu juga beberbau gas bercampur belerang," tutur Suwignyo.
Suwignyo menyampaikan bahwa sebelumnya warga sekitar sempat menggunakan dan memanfaatkan air semburan tersebut untuk menyiram tanaman di ladang, namun lima tahun terakhir ini warga sudah tidak menggunakannya lagi lantaran berbau gas dan belerang.
"Dulu pernah kejadian ada sapi mati saat berada di sekitar lokasi, oleh sebab itu warga kami minta tidak terlalu dekat dengan lokasi semburan tersebut." pesan Suwignyo.
Sementara itu, Kapolsek Kunduran Iptu Lilik Eko Sukaryono mengatakan bahwa untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, saat ini petugas telah memasang garis polisi (police line) di sekitar semburam tersebut.
"Ini kita beri police line untuk keamanan, oleh sebab itu kami iimbau warga tidak mendekat di lokasi tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan " ucap Kapolsek.
Untuk diketahui bahwa semburan air bercampur lumpur dan gas di Desa Polsorejo Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora
tersebut sudah terjadi sejak lama. Biasanya, saat musim kemarau semburan tersebut mengecil namun saat musim kemarau kali ini semburannya justru semakin besar. (teg/imm)