Maibit, Nama yang Cantik, Alam yang Cantik
Minggu, 29 November 2015 14:00 WIBOleh Khoirul Anam
Oleh Khoirul Anam
Tuban – Maibit. Cantik namanya. Secantik tempatnya. Adalah perbukitan di Desa Maibit Kecamatan Rengel, Tuban. Meski tidak masuk di Bojonegoro, tetapi perbukitan hijau dan sejuk ini tidak jauh dari Bojonegoro. Berangkat dari Jemabatan Glendeng, terus ke utara hingga memasuki kawasan hutan Rengel, ada pertigaan yang jalan ke kanannya (barat) menjanjak, itulah rutenya. Tak lebih dari satu jam perjalanan dengan kecepatan motor sedang, kita sudah bisa sampai di ujung perbukitan ini.
Orang Bojonegoro sudah tidak asing dengan tempat ini. Sering dijadikan tujuan tempat wisata, jalan-jalan, berfoto, amuapun dijadikan bumi perkemahan. Saya berkesempatan mengunjunginya, bersama rombongan aktifis Pramuka dari Bojonegoro dalam sebuah acara perkemahan.
Lelah perjalanan selama hampir satu jam karena beberapa kali harus menanjak dan berkelok, tidak begitu terasa karena tersihir oleh keindahan alamnya. Pada pagi hari, dengan harus menginap dalam tenda pada malam harinya, kita bisa menikmati indahnya sunrise atau matahari terbit. Kehangatan cahayanya menyelimuti kulit dan dedaunan yang masih menyisakan embun di pucuknya.
Hanya syukur yang bisa saya ucap dengan menikmati sebuah keindahan karya Maha Agung yang tidak bisa direkayasa oleh manusia ini. Rasanya tidak ingin pulang kalau terus-terusan menikmati pemandangan ini. Sunggu amat kejam bagi manusia yang punya iktikad untuk merusaknya, mengeksploitasi kekayaan dan keindahannya.
Pengelola Perbukitan Maibit Soepardi (56) yang juga ketua RT di Desa setempat mengatakan, dia begitu senang melihat orang-orang yang berkunjung ke Maibit begitu senang dan merasakan kedamaian. “Keasrian ini harus kita jaga bersama-sama agar lestari dan tetap dirasakan anak-anak cucu kita nantinya,” terangnya. Saya mengamininya. (nam/moha)
Foto sekumpulan aktifis pramuka sedang berkemah di perbukitan Maibit