Kompetisi Menulis di Blora Diikuti Sejumlah Pelajar dari Luar Daerah
Minggu, 28 Februari 2021 11:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Kompetisi Menulis bagi pelajar tingkat SMA dan SMK sederajat, yang diselenggarakan Forum Komunikasi Wartawan Blora (FKWB), yang mengambil tema “Bangkit dan Bergerak di Tengah Pandemi", diikuti pelajar dari berbagai daerah.
Sehari jelang batas akhir pengiriman, jumlah karya tulis yang sudah masuk sebanyak 45 tulisan. Dari jumlah tersebut 10 di antaranya dikirim oleh pelajar dari luar Kabupaten Blora.
Kompetisi Menulis tersebut digelar dengan harapan agar ke depan muncul penulis-penulis handal yang mampu mengharumkan nama Blora di kancah nasional atau bahkan internasional, karena Blora, sebagai kota kelahiran Pramoedya Ananta Toer yang merupakan tokoh literasi nasional bahkan dunia, dan Tirto Adhi Soerjo, yang dijuluki Bapak Pers Nasional, sudah selayaknya menjadi inisiator gerakan menulis.
Infografis Kompetisi Menulis bagi pelajar tingkat SMA dan SMK sederajat, yang diselenggarakan Forum Komunikasi Wartawan Blora. (foto: istimewa)
Ketua Panitia Kompetisi Menulis, Mahfudz Muntaha, pada Minggu (28/02/2021) pagi menyampaikan bahwa pihaknya mengaku tidak menyangka bahwa kompetisi tersebut mendapat respon antusias dari para pelajar baik di Kabupaten Blora maupun dari daerah lain.
"Batas akhir pengiriman karya hari ini, Minggu 28 Februari 2021 pukul 23.59 WIB. Sehingga masih ada kesempatan bagi pelajar lainnya untuk mengikuti kompetisi menulis ini," ujar Mahfudz Muntaha.
Mahfudz yang sehari-hari merupakan jurnalis di Blora itu mengungkapkan bahwa peserta tidak hanya para pelajar asal Blora. Beberapa peserta yang mengirimkan tulisannya datang daerah lain seperti Bantul, Cirebon, Blitar, Garut, Malang, bahkan dari luar Jawa seperti Lampung dan Sulawesi.
"Jumlah peserta yang sudah mengirim karyanya ini membuktikan antusiasme pelajar untuk menulis tak pernah surut. Apalagi, kondisi pandemi yang mewajibkan pelajar belajar dari rumah memiliki lebih banyak waktu untuk berkarya,” kata Mahfudz.
Mahfudz menjelaskan tujuan diselenggarakannya kompetisi yang mengambil tema “Bangkit dan Bergerak di Tengah Pandemi” tersebut antara lain sebagai refleksi bagi pelajar yang menjadi salah satu pihak yang paling terdampak pandemi COVID-19.
"Kemudian juga untuk mengasah kemampuan menulis pelajar masa kini, khususnya pelajar asal Kota "Sate" Blora." kata Mahfudz.
Menurutnya, setelah pengiriman karya ditutup pada Minggu (28-02-2021), panitia akan menyeleksi karya peserta yang layak masuk dalam daftar 20 terbaik. Penjurian dilakukan pada 1-7 Maret 2021. Sedangkan pengumuman pemenang rencananya akan dilakukan pada 13 Maret 2021 mendatang.
Untuk juara pertama panitia menyiapkan hadiah berupa uang Rp 750 ribu, Rp 500 ribu untuk juara kedua, dan Rp 250 ribu untuk juara ketiga. Selain itu, tiga karya favorit akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 100 ribu.
"Dua puluh karya terbaik nantinya akan dibukukan dalam buku dengan judul Pergulatan Pelajar di Masa COVID-19," kata Mahfudz.
Di akhir keterangannya Mahfudz menuturkan bahwa sebagai kota kelahiran Pramoedya Ananta Toer yang merupakan tokoh literasi nasional bahkan dunia dan Tirto Adhi Soerjo yang dijuluki Bapak Pers Nasional, sudah selayaknya Blora menjadi inisiator gerakan menulis. Harapannya, ke depan akan muncul penulis-penulis handal yang mampu mengharumkan nama Blora di kancah nasional, atau bahkan di kancah internasional.
”Ide awal digelarnya kompetisi menulis pelajar ini untuk memantik semangat pelajar, khususnya Blora, untuk menuliskan apa yang ada di pikirannya dan apa yang dialaminya ke dalam sebuah karya. Blora punya nama besar di dunia literasi. Ke depan juga harus ada nama besar lagi yang lahir dari kota ini,” kata Mahfudz. (teg/imm)