Ekonomi Kreatif dan UMKM
Sejak Sekolah, Pemuda Asal Kapas, Bojonegoro, Tekuni Bisnis Bibit dan Pupuk Jamur
Sabtu, 06 Maret 2021 19:00 WIBOleh Vera Astanti Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Saiful Ali (30) pemuda asal Desa Sembung, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro ini memulai bisnisnya sejak remaja, tepatnya saat dia masih duduk di bangku Madarasah Aliyah.
Dia menamakan usahanya dengan The Juragan Jamur. Sesuai namanya, usahanya menjual produk bibit dan pupuk jamur. Pupuk jamur yang ia jual bisa digunakan untuk segala macam jenis jamur.
"Mulanya saya berjualan baglog atau bibit jamur, kerja sama dengan produsen baglog. Namun karena margin yang saya dapatkan selama beberapa bulan relatif sedikit, akhirnya saya beralih ke jual pupuk khusus jamur," kata Ali, kepada awak media ini, Jumat (05/03/2021).
Saat sekolah dulu, Ali hanya menjadikan usahanya ini sebagai usaha sampingan. Baru setelah lulus pada tahun 2018 lalu, dia serius menjalankan bisnis ini.
Dalam memasarkan produknya, Ali memanfaatkan website atau blog, dan akun media sosial. Selain itu, Ali juga memanfaatkan teknologi search engine optimization (SEO), atau pengoptimalan mesin telusur sehingga peringkat situs atau akun media sosialnya meningkat.
"Alhamdulillah dengan ilmu SEO yang saya dapatkan, penjualan pupuk jamur bisa dikatakan stabil setiap bulan, bahkan bisa meningkat," kata Ali.
Dalam sehari Ali mampu menjual sekitar 10 botol pupuk jamur organik. Harga pupuk tersebut dibandrol sekitar Rp 85 ribu per botol. Namun jumlah ini masih jauh dari target yang ditetapkannya yaitu 35 botol per hari. Pupuk yang ia jual ada tiga jenis, yaitu penyubur, perangsang, dan pembasmi hama jamur.
Saiful Ali (30) pemuda asal Desa Sembung, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro dengan berbagai pupuk jamur. (foto: vera/beritabojonegoro)
Penulis novel Wadon ini juga menyediakan baglog atau bibit jamur tiram putih. Bila ada pembeli bibit sebanyak 1.000 biji, maka akan diberikan wawasan dan konsultasi gratis kepada mereka. Satu biji bibit jamur tiram seharga Rp 2.500.
Ali mengungkapkan dia memang masih mengalami keterbatasan tim, terutama tim marketing. Untuk itu ke depannya dia akan menambah tim pemasaran. Agar produk yang dijualnya bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Apalagi Ali memang lebih banyak fokus di jualan onlinenya.
Adanya pandemi ini bahkan tidak begitu mempengaruhi bisnis Ali. Karena sistem pemasaran pakai SEO, jadi sekali iklan, iklan tersebut tersimpan selamanya di Google.
"Bila orang mencari di Google, sesuai kata kunci yg dicari, pasti ketemunya produk kita," kata Ali.
Untuk menambah pengetahuan tentang bisnis, Ali juga bergabung di komunitas bisnis Sukses Berkah Community (SBC) yang dimentori Coach Ridwan Abadi. Dia merasa setelah gabung dengan komunitas tersebut pengorganisasian dalam perusahaan jadi tersistem dengan baik.
"Ada salah satu program di kepengurusan baru yang bagus. Yaitu membantu usaha teman-teman. Kita saling mempromosikan produk milik saudara kita. Program Belanja di Saudara namanya," kata Ali.
Bila ada pembaca yang ingin memulai usaha budidaya jamur atau membutuhkan pupuk jamur, bisa menghubungi Ali. Di Desa Sembung, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, atau dapat melalui WhatsApp (WA): +62 857-3547-3547, Shopee: @thejuraganjamur.official, Tokopedia: @thejuraganjamur. (ver/imm)