Dampak Larangan Mudik Lebaran, Penumpang di Terminal Rajekwesi Bojonegoro Sepi
Jumat, 23 April 2021 15:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Dampak larangan mudik lebaran yang telah ditetapkan pemerintah membuat suasana Terminal Rajekwesi, yang berlokasi di Jalan Veteran Bojonegoro, pada Jumat (23/04/2021) terpantau sepi.
Selain tak banyak armada bus yang beroperasi, jumlah penumpang juga turun drastis hingga mencapai lebih dari 50 persen.
Kondisi ini terjadi di semua trayek bus yang sehari-hari beroperasi di Terminal Rajekwesi Bojonegoro, baik trayek antar kota antar provinsi (AKAP) maupun antar kota dalam provinsi (AKDP).
Suasana sepi di Terminal Rajekwesi Bojonegoro ini sudah sudah terjadi sejak sepekan lalu. Mobilitas warga yang datang maupun yang keluar melalui Terminal Rajekwesi Bojonegoro turun drastis, sehingga membuat armada bus yang masih beroperasi hari ini tampak banyak yang kosong.
Kondisi lengang juga terpantau di sekitar loket pembelian tiket dan ruang tunggu penumpang. Sejumlah tempat duduk kosong tanpa ada antrean calon penumpang.
Suasana Terminal Rajekwesi, di Jalan Veteran Bojonegoro. Jumat (23/04/2021). (foto: dan/beritabojonegoro)
Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) Terminal Rajekwesi Bojonegoro, Budi Sugiarto, kepada awak media ini Jumat (23/04/2021) mengatakan bahwa kondisi terminal yang sepi tersebut sudah berlangsung sejak sepekan terahir. Kondisi tersebut tidak terlepas dari adanya larangan mudik lebaran yang berlaku tanggal 22 April 2021 hingga 24 Mei 2021 .
Menurutnya rata-rata jumlah penumpang yang datang maupun keluar Bojonegoro setiap hari tidak sampai seribu orang atau turun drastis hingga 50 persen dibanding kondisi normal atau pada hari-hari biasa.
"Jumlah penumpang semuanya turun hingga 50 persen dibanding kondisi normal atau pada hari-hari biasa, baik untuk armada bus maupun mobil penumpang umum," kata Budi Sugiarto.
Budi menjelaskan bahwa dari total 135 armada bus yang ada di Terminal Rajekwesi Bojonegoro, saat ini tidak semua beroperasi. "Karena penumpang sepi, membuat sebagian besar bus hanya diparkir begitu saja di sudut terminal." kata Budi Sigiarto.
Meski kondisi terminal saat ini sedang sepi namun Terminal Rajekwesi Bojonegoro masih tetap buka dengan memperhatikan protokol kesehatan, termasuk mengecek setiap calon penumpang dengan menggunakan tes Genose C19.
Untuk diketahui bahwa pemerintah melalui Satgas Penanganan COVID-19, telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Larangan Mudik, yang diberlakukan pada 6-17 Mei 2021.
Selanjutnya, pemerintah kembali melakukan pengetatan terhadap mobilitas Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN).
Pengetatan mobilitas tersebut tertuang dalam Addendum Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah,
Dalam addendum itu mengatur pengetatan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) selama H-14 peniadaan mudik (22 April-5 Mei 2021) dan H+7 peniadaan mudik (18 Mei-24 Mei 2021). Sementara, sebagaimana bunyi SE Satgas Nomor 13 Tahun 2021, larangan mudik Lebaran berlaku pada 6-17 Mei 2021. Dengan demikian, pengetatan PPDN dan larangan mudik berlaku mulai 22 April 2021 hingga 24 Mei 2021.
Selain itu, addendum Satgas COVID-19 juga mengatur tentang perjalanan PPDN pada masa peniadaan mudik pada moda transportasi udara, laut, kereta api, transportasi umum darat, dan transportasi darat pribadi. (dan/imm)