Pemkab Bojonegoro Perbanyak Program bagi Warga Miskin dalam Penanganan Kemiskinan Ekstrem
Kamis, 30 September 2021 21:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Dalam penanganan kemiskinan ekstrem, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro mempunyai banyak program pengentasan kemiskinan. Ini sejalan dengan target pemerintah pusat yang menjadikan Bojonegoro sebagai pilot project atau proyek percontohan penanganan kemiskinan ekstrem 2021.
Sebagai mana diketahui, Kabupaten Bojonegoro bersama empat kabupaten lain di Provinsi Jawa Timur, yaitu Probolinggo, Lamongan, Bangkalan, dan Sumenep, terpilih menjadi proyek percontohan (pilot project) dalam penanganan kemiskinan ekstrem tahun 2021.
Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin saat memimpin rapat koordinasi (Rakor) Penanganan Kemiskinan Ekstrem dengan jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Gedung Grahadi Surabaya. Kamis (30/09/2021).
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah saat berbincang dengan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin di sela-sela kunjungan ke Gedung Grahadi Surabaya. Kamis (30/09/2021). (foto: Dok Istimewa)
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, dalam paparannya yang disampaikan kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin, dalam Rakor Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Gedung Grahadi Surabaya, menyampaikan program-program yang sudah dilakukan Pemkab Bojonegoro.
Menurut Bupati, angka kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro, tahun 2020 sebesar 12,87%. Namun indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan menurun dibanding 2019.
"Ini menjadi bukti jika rata-rata kemampuan daya beli orang yang dikategorikan miskin oleh BPS mengalami peningkatakan," tutur Bupati Anna Mu'awanah.
Sebagai salah satu kabupaten yang menjadi pilot project penanganan kemiskinan ekstrem, Bojonegoro telah memiliki banyak program untuk masyarakat miskin. Di antaranya BPNT Daerah yang menyasar 10.000 keluarga penerima manfaat (KPM), Rantang Kasihmoe dengan sasaran 3.630 lansia, santunan duka dengan 9.100 penerima, program bedah rumah Aladin (atap, lantai, dan dinding) sebanyak 3.372 unit, dan bantuan sosial (Bansos) yatim sebanyak 7.288 anak.
"Juga ada beasiswa saintis untuk 750 mahasiswa, beasiswa satu desa dua sarjana sebanyak 860 mahasiswa, beasiswa tugas akhir sebanyak 1.573 mahasiswa, dan lainnya," kata Bupati Anna Mu'awanah.
Sementara itu, dalam Rakor penanganan kemiskinan ini Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur adalah penajaman program. Mulai dari program Pemerintah Pusat maupun program Pemerintah Daerah agar tepat sasaran, serta menentukan lokus prioritas. Ada sinergisitas antara pusat dan daerah.
"Tantangan terbesar kita adalah bagaimana memastikan seluruh program baik program Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten bisa sampai diterima oleh rumah tangga miskin ekstrem," kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo