Rilis Polres
5 Kali Setubuhi Tetangganya yang Masih di Bawah Umur, Remaja di Bojonegoro Ditangkap Polisi
Kamis, 24 Februari 2022 12:30 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Seorang remaja berinisial AK (20) warga Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, ditangkap polisi setelah melakukan tindak pidana persetubuhan terhadap tetangganya yang masih di bawah umur.
Tersangka dengan bujuk rayunya mengatakan kepada korban akan bertanggung jawab jika nantinya korban hamil, sehingga tersangka melakukan persetubuhan pada korban yang baru berumur 13 tahun tersebut hingga sebanyak 5 kali.
Kapolres Bojonegoro Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad, dalam konferensi pers di hadapan sejumlah awak media di Mapolres Bojonegoro, Kamis (24/02/2022) menjelaskan bahwa pelaku pertama kali melakukan persetubuhan terhadap korban pada bulan Maret 2021.
"Terkait kasus tindak pidana persetubuhan anak di bawah umur, waktu kejadian bulan Maret 2021, di kamar korban," kata Kapolres AKBP Muhammad.
Kapolres menambahkan bahwa pelaku ditangkap di rumahnya setelah dilaporkan oleh ibu kandung korban. Saat ini pelaku ditahan di ruang tahanan Polres Bojonegoro untuk proses lebih lanjut.
"Setelah orang tua korban melaporkan kejadian yang dialami korban ke pihak kepolisian lalu petugas Polres Bojonegoro melakukan penangkapan terhadap pelaku." kata Kapolres.
Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad, saat menggelar konferensi pers di hadapan sejumlah awak media di Mapolres Bojonegoro, Kamis (24/02/2022). (foto: imam/beritabojonegoro)
Masih menurut Kapolres, bahwa modus pelaku dalam melakukan perbuatannya yaitu dengan bujuk rayunya mengatakan kepada korban bahwa pelaku akan bertanggung jawab jika nantinya korban hamil.
"Hasil pemeriksaan pelaku dengan korban melakukan lebih kurang lima kali. Modus pelaku dengan bujuk rayu dan akan bertanggung jawab jika korban hamil." kata Kapolres.
Saat di tanya kondisi korban apakah sudah hamil, Kapolres AKBP Muhammad menjelaskan bahwa korban tidak sampai hamil. "Tidak! Belum hamil," kata Kapolres.
Atas perbuatannya, pelaku disangka telah melanggar pasal 81 ayat (2), Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2016, tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2016, tentang perubahan kedua atas Undang-undang RI Nomor 23 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak, menjadi undang-undang.
“Pelaku diancam dengan hukuman penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun,” kata Kapolres. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo