Peristiwa Angin Kencang
Diterjang Angin Kencang, Sejumlah Bangunan di Ngasem, Bojonegoro Rusak hingga Roboh
Minggu, 25 September 2022 12:00 WIBOleh Alifaisyah Baydilla
Bojonegoro - Peristiwa angin kencang terjadi di Desa Bareng, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu sore (24/09/2022).
Akibatnya, sejumlah rumah dan bangunan di desa setempat alami kerusakan hingga roboh.
Setidaknya satu rumah milik Sriah (67), dan dua kandang masing-masing milik Nadi (68) dan Sumadi (63), roboh hingga nyaris rata dengan tanah. Selain itu, atap ruang perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Ngasem, runtuh.
Tak hanya rumah dan bangunan, angin juga merusak hektaran tanaman jagung milik para petani desa setempat.
Atap gedung perpustakaan SMK Negeri Ngasem, Bojonegoro, yang rusak akibat diterjang angin kencang. Sabtu (24/09/2022) (foto: dok istimewa)
Beruntung, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka-luka, sementara kerugian material masih dalam perhitungan aparat, namun diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Salah satu korban yang rumahnya mengalami roboh, Sriah (67) ditemui awak media ini di rumahnya Minggu pagi (25/09/2022), menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula pada Sabtu (26/03/2022) sekira pukul 15.00 WIB, di sekitar rumahnya terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang.
"Kejadiannya mulai pukul tiga sore," tutur Sriah.
Kandang milik warga Desa Baeng, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, yang rusak akibat diterjang angin kencang. Sabtu (24/09/2022) (foto: dok istimewa)
Menurutnya, saat itu dirinya sedang berada di rumah bagian depan, namun bersamaan dengan hujan tiba-tiba angin datang dari arah timur dan langsung merobohkan rumahnya hingga hancur.
"Biasanya kalau hujan saya ya di rumah belakang, tapi saat kejadian untungnya saya di rumah depan," tutur Sriah.
Dari data yang dihimpun, selain merobohkan rumah milik Sriah, angin juga merobohkan kandang milik Nadi dan Sumadi, serta atap gedung perpustakaan SMK Negeri Ngasem.
Selain itu, angin juga merusak hektaran tanaman jagung milik para petani desa setempat, sehingga hasil panennya tidak maksimal. (red/ais/imm)
Reporter: Alifaisyah Baydilla
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo