Seekor Buaya Ditemukan di Pinggir Sungai Prudung, Padangan, Bojonegoro
Jumat, 16 Februari 2024 15:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Seekor buaya air tawar (crocodylus novaeguinae) dengan panjang sekitar dua meter, ditemukan di aliran sungai Kali Prudung, turut wilayah Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Jumat (16/02/2024).
Penemuan tersebut selanjutnya dilaporkan ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Pos Padangan, sehingga petugas segera menangkap atau mengevakuasi buaya tersebut.
Belum diketahui secara pasti dari mana asal buaya tersebut, apakah merupakan buaya liar atau peliharaan orang yang terlepas.
Setelah dievakuasi, selanjutnya buaya tersebut diserahkan ke Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Bojonegoro.
Petugas Dinas Damkarmat Pos Padangan, saat mengevakuasi seekor buaya yang ditemukan di Kali Prudung, Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. Jumat (16/02/2024). (Aset: Istimewa)
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro, Achmad Gunawan, menjelaskan pada Jumat (16/02/2024) pukul 10.00 WIB Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Pos Padangan menerima laporan dari warga terkait adanya seekor buaya di pinggir Kali Prudung, di Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro.
Setelah menerima laporan, petugas segera mendatangi lokasi penemuan untuk melakukan evakuasi atau menangkap buaya tersebut.
"Pukul 10.03 petugas menuju lokasi. Pukul 10.06 WIB sampai di lokasi dan petugas langsung melakukan penanganan. Pukul 12.30 WIB penanganan selesai,” tutur Achmad Gunawan.
Saat ditanya dari mana asal atau pemilik dari buaya tersebut, Achmad Gunawan mengaku masih belum mengetahui secara pasti, dari mana asal buaya tersebut.
Lebih lanjut Achmad Gunawan menjelaskan bahwa saat ini buaya tersebut telah diserahkan ke Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Timur, di Bojonegoro.
"Sudah kita serahkan ke BKSDA," kata Achmad Gunawan. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo