Flaring di Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru di Bojonegoro Terpantau Membesar
Senin, 15 September 2025 23:30 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Suar api atau flaring di Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang berada di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur pada Senin malam (15/09/2025) terpantau membesar dari biasanya.
Flaring mulai terjadi sekitar pukul 19.30 WIB hingga 20.30 WIB, dan pada pukul 21.00 WIB masih terjadi namun mulai mengecil.
Selain tampak kobaran api yang relatif cukup besar, di sekitar lokasi kejadian juga terdengar suara gemuruh dari flaring tersebut.
Hingga berita ini ditayangkan, tidak dilaporkan adanya warga yang terdampak atas kejadian tersebut.
PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Jambaran-Tiung Biru (JTB) Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, selaku operator Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) membenarkan terjadinya flaring tersebut.
Namun demikian, PEPC memastikan bahwa seluruh tim di lapangan selalu mematuhi protokol keselamatan dan keamanan yang ketat untuk memastikan operasi berjalan lancar.
Suar api (flaring) di Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang terpantau membesar. Senin malam (15/09/2025) (Aset: Istimewa)
Kapolsek Ngasem, Polres Bojonegoro Inspektur Satu (Iptu) Mujianto menyampaikan bahwa malam ini memang terjadi suar api (flaring) di Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru terpantau membesar, namun Kapolsek menegaskan bahwa dari laporan yang ia terima, tidak ada warga yang terdampak akibat kejadian tersebut.
“Tidak ada (warga terdampak) dalam kejadian tersebut,” kata Kapolsek Ngasem Iptu Mujianto.
Manager
Communication Relation and Community Involvement and Development (
Comrel and
CID) PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Rahmat Drajat menjelaskan bahwa suar api
(flaring) di lapangan gas JTB terjadi saat
restart fasilitas plant pasca-shutdown.
“Flaring ini bersifat sementara dan akan mengecil seiring stabilnya operasi plant.” tutur Rahmat Drajat.
Menurutnya, dalam menjalankan operasi, pihaknya selalu mengacu pada standar operasional prosedur (SOP) yang mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan yang ketat untuk memastikan operasi berjalan lancar.
“Tim di lapangan selalu mematuhi protokol keselamatan dan keamanan yang ketat untuk memastikan operasi berjalan lancar.” tuturnya. (red/imm)
Penulis: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo