Kejari Bojonegoro Peringati Harkordia 2025 dengan Cerdas Cermat Tema Anti Korupsi
Rabu, 10 Desember 2025 15:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro– Menyambut Hari Anti Korupsi Sedunia (Harkordia) 9 Desember 2025, Kejaksaan Negeri Bojonegoro menggelar Kompetisi Cerdas Cermat bertajuk “Pendidikan Anti Korupsi” khusus siswa SMP/MTs se-Kabupaten Bojonegoro.
Ajang ini diikuti 110 sekolah negeri dan swasta. Babak penyisihan sudah dimulai sejak Senin (07/12/2025) lalu dan akan berlanjut hingga grand final mendekati puncak peringatan Harkordia.
Kepala Kejari Bojonegoro, Badrut Tamam, mengatakan kompetisi ini sengaja digelar untuk menanamkan nilai-nilai integritas dan kejujuran sejak dini kepada generasi muda.
"Kami ingin anak-anak SMP sudah paham bahwa korupsi itu merugikan bangsa dan melanggar nilai agama serta moral. Lewat cerdas cermat yang seru, pesan anti korupsi lebih mudah masuk dan melekat,” ujar Badrut Tamam, Selasa (10/12/2025) kemarin.
Badrut menjelaskan, materi pertanyaan mencakup sejarah korupsi, undang-undang anti korupsi, contoh kasus, hingga nilai-nilai 9 nilai integritas yang digalakkan KPK. Para peserta tampak antusias menjawab dengan cepat menggunakan bel.
Tahun ini jumlah peserta melonjak dibanding tahun sebelumnya, menandakan kesadaran sekolah dan siswa terhadap isu korupsi semakin tinggi.
“Semoga dari Bojonegoro lahir generasi bersih dan berani menolak korupsi sejak dari bangku sekolah,” kata Badrut Tamam.
Tiga tim terbaik berhasil melaju ke babak grand final, yaitu perwakilan dari SMPN 2 Bojonegoro, SMPN 2 Kedungadem, dan SMPN 3 Bojonegoro. Tahap penentuan juara ini digelar pada Selasa (09/12/2025) kemarin.
Kasi Intelijen Kejari Bojonegoro, Reza Aditya Wardana, menekankan pentingnya menanamkan nilai integritas dan kejujuran sejak dini.
“Pembentukan karakter antikorupsi harus dimulai sejak usia sekolah, di mana mentalitas jujur dan keberanian bersikap mulai terbentuk,” ujarnya.
Materi lomba dirancang secara komprehensif melalui sinergi antara Kejari Bojonegoro, Dinas Pendidikan setempat, dan Inspektorat Kabupaten. Cakupan materinya tidak terbatas pada aspek hukum, tetapi juga menyentuh nilai moral, integritas pribadi, dan penerapan sehari-hari.
“Harapannya, para siswa tidak hanya paham teori, tetapi juga mampu mengamalkan sikap antikorupsi di lingkungan sekolah, seperti jujur dalam ujian dan berani menolak kecurangan,” tegas Reza.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat fondasi karakter antikorupsi di kalangan pelajar Bojonegoro, sekaligus menyebarkan semangat integritas sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.(red/toh)






























.md.jpg)






