Wisata Atas Angin, Kecamatan Sekar
Ramai Dikunjungi, Hari Minggu Jumlahnya Capai Ribuan Orang
Minggu, 17 Januari 2016 16:00 WIBOleh Khoirul Anam
Oleh Khoirul Anam
Sekar - Sejak dibuka di awal bulan lalu, wisata Atas Angin, Desa Deling, Kecamatan Sekar, cukup diminati masyarakat. Hal itu bisa dilihat dari jumlah pengunjung yang datang ke tempat wisata di dataran tinggi Bojonegoro itu.
Setiap harinya pengunjung mencapai 400 sampai 500-an orang. Jumlah itu dihitung dari jumlah parkir kendaraan yang masuk. Sebab sampai saat ini tidak ada catatan secara khusus untuk para pengunjung sebab tiada tiket alias gratis.
Koordinator parkir Wisata Atas Angin, Suwoto (42), mengatakan bahwa setiap hari selalu ramai. Pengunjung datang dari berbagai Kecamatan dan daerah lain. “Setiap hari ada 200 sampai 300 kendaraan yang parkir. Kalau setiap kendaraan boncengan, hitungannya dua kali lipatnya,” katanya kepada beritabojonegoro.com (BBC), kemarin, Sabtu (16/01).
Sore hari saat BBC hendak beranjak dari lokasi, Suwoto menunjukkan catatan masuk parkirnya. Untuk kendaraan roda dua saja, sampai pukul 16.15 WIB, tercatat sebanyak 129 kendaraan. “Ini masih nambah. Soalnya sampai malam, sampai jam sebelasan malam masih ada pengunjung yang datang,” katanya menerangkan.
Suwoto menjelaskan bahwa selain datang untuk sekadar melihat-lihat, ada juga wisatawan yang datang menginap. Mereka biasanya menginap di rumah warga atau mendirikan tenda di wilayah perbukitan.
Saat Minggu, jumlah pengunjung meningkat drastis mencapai ribuan orang. “Bisa sampai seribu hingga dua ribu. Kalau begitu bisa kuwalahan, tempat parkir nggak muat,” terangnya.
Kepala Desa Deling Dedik Riyoman, membenarkan itu. “Minggu lalu tepian jalan ini penuh, sampai ke sana,” terangnya sambil menunjuk sebuah arah sekitar 70-an meter.
“Pendapatan dari parkir bisa sampai Rp 3 juta hingga Rp 6 juta kalau ramai seperti itu,” lanjutnya.
Dedik melanjutkan, pendapatan dari parkir tersebut dibagi untuk enam desa yang mengelola wisata Atas Angin itu, yakni Desa Sekar, Deling, Klino, Miyono, Bobol dan Bareng. “Karena yang mengelola wisata ini adalah keenam desa ini. Kami patungan untuk modal awal mengembangkan wisata Atas Angin,” tandasnya. (nam/moha)