Kasus Penculikan Pelajar
P3A : Ada Dugaan Kasus Traficking Pada Penculikan Pelajar Kemarin
Jumat, 12 Februari 2016 19:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota – Dua korban penculikan pelajar, AAK (12) dan AL (13), menjalani pemeriksaan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Bojonegoro pada pukul 11.45 WIB siang hari ini, Jum’at (12/02).
Pada pemeriksaan tersebut kedua korban ditanyai perihal kronologi peristiwa penculikan yang mereka alami. Kedua korban didampingi oleh orangtuanya dan Kepala Bidang Advokasi Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A), Ummu Hanik.
"Kedua korban ditanyai perihal kronologi peristiwa, dan alhamdulillah mereka bisa bercerita dengan lancar," kata Ummu Hanik kepada beritabojonegoro.com (BBC) melalui sambungan seluler.
Pada kasus tersebut, lanjut Ummu Hanik, kedua korban seperti dihipnotis. Berdasarkan pengakuan AAK, sepanjang perjalanan dibonceng oleh pelaku, pelaku terus mengajak bicara AAK. Bahkan pelaku mengatakan bahwa kedua orangtua AAK sedang sakit. Sedangkan AL, teman AAK, masih kata pelaku, sudah bersama bosnya (pelaku) di pantai pasir putih, Kabupaten Tuban.
"Dalam perjalanan tersebut, AAK terus menangis. Setiap dia bertanya dimana AL, pelaku selalu mengatakan bahwa AL sudah bersama dengan bosnya di pantai pasir putih. Di sini pelaku selalu menggiring AAk agar pikiran sadarnya tidak bekerja,” lanjut Ummu Hanik.
Selain itu, Ummu Hanik menduga bahwa kasus ini motifnya bukan hanya penculikan, tetapi ada misi perdagangan anak. Namun pelaku sepertinya mengurungkan niat tersebut disebabkan peristiwa penculikan telah diketahui oleh dua teman korban. Sebab, dua teman korban yaitu KSD dan AHS telah melaporkan peristiwa penculikan dan dari laporan tersebut polisi telah bergerak cepat melakukan pencarian. Pelaku nampaknya mengetahui itu. Belum lagi, ditambah AL yang telah diturunkan di Kalitidu.
Berdasar catatan P3A, kasus traficking alias perdagangan anak di Bojonegoro sudah muncul sejak tahun 2010. Pada 2010 ada 2 kasus trafficking anak dan 1 perempuan dewasa, tahun 2011 ada 2 perempuan dan 1 anak, 2012 ada 2 anak, tahun 2013 ada 1 anak, semantara tahun 2014 dan 2015 nihil. (ver/moha)