Lagi, Seorang Kakek 85 Tahun Ditemukan Meninggal di Sawah
Senin, 21 Maret 2016 17:00 WIBOleh Betty Aulia
Oleh Betty Aulia
Kapas - Warga Desa Padangmentoyo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Senin (21/03) pagi sekira pukul 07.30 WIB, mendadak geger. Pasalnya, ada seorang warga yang ditemukan meninggal dunia di sawah desa setempat.
Korban diketahui bernama Suwaji (85), warga RT 03 RW 01 Desa Padangmentoyo. Korban diduga meninggal karena kelelahan usai mencangkul di sawah miliknya. Apalagi menurut keterangan keluarga, korban sudah tiga hari ini menderita sakit perut.
Menurut penuturan Rukimah (73), istri korban, seperti biasa pukul 06.30 WIB korban Suwaji berangkat kerja ke sawah dengan menaiki sepeda pancal. Korban juga membawa cangkul. Karena hari itu dia hendak mencangkuli sawah miliknya. "Saya pukul 07.35 WIB menyusul berangkat ke sawah untuk mengirim makanan," tuturnya.
Begitu sampai di sawah, Rukimah terkejut melihat suaminya sudah tergeletak di sawah dalam kondisi masih memegang cangkul. Setelah dilihat dan coba dibangunkan ternyata suaminya itu sudah tidak bernafas alias meninggal dunia. Dia pun menjerit, dan minta pertolongan kepada Suhadak (51), tetangganya yang saat itu juga sedang menggarap sawah bersebelahan dengan sawah korban.
Suhadak kemudian segera melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa Padangmentoyo, yang diteruskan laporan kepada petugas Polsek Kapas melalui telepon. Menerima laporan itu, Kapolsek Kapas AKP Ngatimin didampingi Kanit Reskrim, KSPK, Bhabinkamtibnas, Babinsa, dan tiga petugas medis Puskesmas Tanjungharjo, mendatangi lokasi kejadian.
Berdasarkan pemeriksaan pihak Polsek Kapas dan petugas medis Puskesmas Tanjungharjo yang disaksikan oleh keluarga korban, tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga desa setempat, menunjukkan ciri-ciri korban, antara lain memiliki panjang 160 centimeter, menggunakan baju kotak-kotak dan celana panjang berwarna hitam. "Selain itu tidak ditemukan bekas tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban," ujar AKP Ngatimin.
Dari keterangan pihak keluarga, imbuhnya, sebelumnya korban mengalami sakit di bagian perut selama tiga hari. Dan saat memaksa mencangkul di sawah, kondisi kesehatan korban belum pulih. "Kematian korban diduga karena sakit," katanya.
Keluarga korban menolak dilakukan otopsi, dengan membuat surat pernyataan menolak otopsi. Untuk selanjutnya jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera di makamkan. (eti/tap)