Melihat Potensi Wisata Perahu di Kecamatan Sukosewu
Bukit Atas Angin Jadi Wisata Bagus, Sukosewu Juga Bisa
Selasa, 22 Maret 2016 19:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Sukosewu-Berbagai potensi wisata terus bermunculan di Bojonegoro. Pemerintah pun kian gencar menggarap sektor tersebut. Salah satu potensi itu ada di Kecamatan Sukosewu, yaitu wisata perahu.
Jarum jam menunjukkan pukul 12.00 ketika wartawan beritabojonegro.com (BBC) tiba di Desa Semawot Kecamatan Sukosewu. Terik panas matahari mulai menyengat kulit. Namun, banyaknya pepohonan di desa itu membuat panas matahari yang membara sedikit berkurang.
Sekretaris Kecamatan Sekosewu Ridwan Sayyidi memberikan keterangan kepada beritabojonegoro.com (BBC), desa Semawot sering dianggap orang luar agak negatif, yakni banyak warung remang-remangnya. Karena itulah dengan adanya weisata perahu ini bisa sedikit demi sedikit mengikis kesan tersebut. “Desa tersebut sebenarnya bersih dari hal tersebut. Namun, imej yang melekat di masyarakat memang demikian. ‘’Padahal, di sini tidak ada. Itu sebenarnya ada di Pancur (Temayang). Ini yang akan kami rubah,’’ kata Ridwan Sayyidi.
Lokasi wisata perahu yang ditawarkan Pemerintah Kecamatan Sukosewu masih baru. Baru tahap ujicoba. Perahu tersebut menyusuri sungai pacal yang ada di kecamatan Sukosewu. Ada empat desa yang dilintasi, yaitu Semawot, Kalicilik. Sukosewu, dan Klepek. ‘’Jaraknya lumayan jauh, sekitar 4 kilometer. Perjalanan bolak-baliknya kurang lebih memakan waktu dua jam lebih,” terang Ridwan.
Perahu yang digunakan adalah perahu tradisional berbahan kayu dan bambu. Bagian bawahnya dipasang drum yang berfungsi sebagai pelampung. Maklum, itu adalah perahu pertama yang dibuat oleh warga setempat. Sebelumnya, belum ada sama sekali warga yang membuat perahu.
Karena masih baru, maka spot-spot yang dikunjungi masih minim. Diantaranya spot yang dikunjungi adalah peternakan lebah di Desa Klepek. Banyak hal menarik yang bisa digali dari peternakan lebah tersebut. Peternak akan memberikan penjelasan mengenai ternak lebah dan potensinya.
Selebihnya hanya sungai dan pemandangan pemukiman warga. ‘’Ini akan terus kita kembangkan menjadi lebih baik,’’ jelas Ridwan.
Biaya perjalanan menyusuri Kali Pacal menggunakan perahu tersebut sangat murah, yaitu Rp10 ribu per orang. Hanya dengan biaya itu, penumpang sudah bisa menikmati menu jajanan tradisional.
Ridwan menjelaskan, sebetulnya pihaknya sudah lama berencana membuat wisata perahu tersebut. Namun, sejumlah desa yang ditawari masih belum bersedia. ‘’Hanya Desa Semawot ini yang mau membuat perahu,’’ tuturnya.
Ide pembutan wisata perahu itu berawal dari adanya wisata Atas Angin di Sekar. Menurutnya, jika atas angin yang merupakan bukit biasa bisa menjadi wisata yang bagus, maka Sukosewu juga bisa. ‘’Apalagi kami memiki potensi air yang besar dari Kali Pacal,’’ jelas Ridwan.
Dalam waktu dekat pihaknya menambah beberapa falisiltas, seperti flying fox dan rumah makan. Sehingga, wisatawan yang menyusuri sungai bisa semakin menikmati perjalanan. ‘’Nantinya flying fox akan ditempatkan di Bendungan Klepek,’’ pungkas Ridwan.(mol/moha)