Beternak Cara Modern Lebih Menguntungkan
Minggu, 02 Agustus 2015 11:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh: Nasruli Chusna
Tambakrejo- Untuk mendobrak sistem tradisional menjadi modern, tidak jarang akan mendapat tantangan berat. Masalah kerap kali muncul dari orang yang mendapat keuntungan dari berlakunya sistem lama. Salah satunya dalam bidang peternakan. Kelompok ternak modern sering mendapat hambatan dari para polang. Yakni makelar ternak yang biasa mangkal di pasar.
Menurut pengakuan ketua kelompok ternak Ustan Mandiri, Ali Rifa’i, Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, masalah selalu muncul ketika di pasar hewan. Kata dia, polang selalu menyebar isu bahwa kambing dari kelompok ternaknya berdaging pucat, atau berwarna keputih-putihan. Ironisnya, para pembeli mudah terpengaruh dan percaya begitu saja. Sehingga menyebabkan harga jual kambingnya turun.
“Isu tersebut jelas mengganggu sekali. Bahkan sempat membuat semangat beberapa anggota menurun. Karena itulah kita merasa perlu melakukan langkah antisipasi. Yaitu menyakinkan pembeli bahwa kambing yang kami jual berdaging segar. Bahkan kami juga memberi garansi uang kembali jika terdapat daging yang pucat atau berwarna keputih-putihan,” kata BPD Desa Dolokgede itu.
Kelompok ternak Ustan Mandiri berdiri pada 10 Mei 2011. Saat itu anggotanya berjumlah 6 orang dan kini sudah mncapai 20 orang. Awalnya kelompok ternak itu hanya memelihara domba jantan untuk proses penggemukan. Namun sejak setahun terakhir telah memelihara domba betina untuk proses perkembangbiakan. Domba yang didapat kelompok ternak Ustan Mandiri berasal dari berbagai Instansi. Dari mulai 27, kini mencapai 42 ekor. Belum lagi yang dimiliki masing-masing anggota, jumlahnya bisa sampai ratusan.
Kunci dari pengelolaan kelompok ternak, saran Ali, adalah pada Administrasinya. Hal ini agar semua aspek dalam satu kelompok ternak, dapat ditata serapi mungkin. Mulai dari pembukuannya, daftar tamu, daftar donatur, serta dokumentasi lainnya. Yang kedua adalah pakannya baik berupa burger atau fermentasi. Selain itu harus memperhatikan soal kandang.
Kelompok ternak Ustan Mandiri membagi anggotanya menjadi empat divisi. Di mana terdiri dari kelompok domba, kambing, sapi, dan unggas.
Pakan Harus Berkualitas
Untuk membuat pakan berkualitas, lanjut Ali, butuh kombinasi dari berbagai bahan. Karbohidrat diperoleh dari katul, protein dari ampas tahu, dan serat kasar dari berbagai hijau-hijauan. Seperti jerami, rumput, dan lainnya, lalu dihancurkan.
Ketiga bahan tersebut dicampur dengan tetes tebu yang diperoleh dari limbah gula.
Limbah gula ini yang nantinya akan membuat ternak bertenaga meskipun berada dalam kandang seharian. Pemberian makanan satu hari dua kali yaitu pada pagi dan sore. Sementara untuk minum, juga disediakan tempat dalam kandang. Tapi harus selalu dalam posisi terisi air. Sehingga ternak bisa minum kapan saja.