Hiburan Malam Mingguan Ala Pedesaan
Menikmati Jaranan dan Tari Remong di Karangsono Kecamatan Dander
Minggu, 17 April 2016 13:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Dander - Menikmati malam minggu tidak harus ke kota. Apalagi bagi masyarakat yang tinggal di daerah pelosok, dan akses jalannya kurang baik. Kesenian rakyat yang mengangkat seni tradisional juga bisa menjadi hiburan alternatif jelang akhir pekan. Seperti reog, jaranan, dan tari tradisional. Sebagaimana wartawan beritabojonegoro.com (BBC), yang malam kemarin, Sabtu (16/04), menikmati tontonan jaranan dan tari remong di Desa Karangsono Kecamatan Dander.
Menuju Desa Karangsono harus mengeluarkan energi lebih agar aman. Apalagi jika menggunakan kendaraan roda dua di waktu malam, sebab kita akan menjumpai penerangan yang kurang baik. Selain itu, jalanan paving sepanjang 8 kilometer banyak yang mengelupas dan beberapa di antaranya belum terpasang. Sebagian besar jalanan tersebut membelah lahan pertanian.
Usai melewati persawahan dan jalan yang kurang bersahabat sepanjang kira-kira 6 kilometer, baru kita akan menjumpai perumahan warga. Di salah satu titik rumah warga tampak sedang terjadi keramaian. Banyak pedagang menjajakan dagangannya. Mulai dari pedagang mainan, makanan dan obat-obatan. Bahkan di salah satu sudut tampak area bermain bagi anak-anak. Sementara jam sudah menunjukkan pukul 21.30 WIB.
Di tempat itu ada pertunjukkan jaranan dan tari tradisional. Sehingga masyarakat ‘menyemut’ untuk melihat atraksi para warok dan penari-penari dari Bojonegoro. Mulai dari anak-anak, pemuda dan manula tidak mau ketinggalan. Mereka rela berdesak-desakkan, baik dengan berdiri maupun duduk.
“Tidak tiap hari ada hiburan. Sekalinya ada, mereka tidak mau ketinggalan. Kan lumayan, dapat hiburan gratis” kata seorang penari remong, Monita, Sabtu (16/04) malam.
Perempuan yang juga bisa memeragakan tari ular itu mengaku sudah beberapa kali tampil di daerah Dander dan sekitarnya. Dan antusiasme masyarakat terhadap kesenian tradisional, kata dia, masih cukup tinggi. Sebab itu tiap kali tampil di daerah tersebut pertunjukannya selalu ramai. Tidak seperti di daerah lain yang malah banyak memberi celaan dan godaan.
Baca berita: Suka Duka Sang Penari Ular
Di lain tempat, seorang warga bernama Widji (45) mengatakan sangat menikmati hiburan rakyat yang diberikan. Acara tersebut dipersembahkan oleh salah seorang warga yang punya hajat. Baginya hiburan seperti pada malam tadi dapat mengobati lelah usai seharian bekerja. Paling tidak, kata dia, bisa mengurangi kepenatan karena mencari kebutuhan sehari-hari.
“Lumayan juga buat anak-anak dan pemuda. Bisa mengisi acara malam minggu mereka,” pungkas pria berkumis tebal itu. (rul/moha)