Kehidupan Para Gamer
Bukan Sekadar Hobi, Game itu Melengkapi Hidup
Minggu, 24 Juli 2016 10:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota – Bermain game sudah menjadi semacam keharusan atau gaya hidup bagi sebagian masyarakat modern saat ini. Game yang dimainkan itu sendiri beragam macamnya. Bukan hanya anak-anak, yang dewasa pun tak kalah, baik laki-laki maupun perempuan. Karena saking asyiknya, bermain game bisa menjadikan waktu yang sebenarnya lama terasa sebentar.
Seperti ungkap Afiea (24), cewek warga Bojonegoro yang berprofesi sebagai guru di Aceh, dia menghabiskan waktu kurang lebih sebanyak 6 jam untuk main game dalam sehari.
“Aku biasanya memainkan game Love Dance. Dalam sehari durasi main mencapai enam jam. Tetapi tidak langsung enam jam sekaligus. Biasanya tiga jam saat malam, tiga jam saat siang," ungkapnya kepada beritabojonegoro.com (BBC), Minggu (24/07).
Main game, bagi Afiea (24), berguna sebagai refreshing setelah bekerja. Terkait gama baru yang saat ini sedang meledak popularitasnya, Pokemon Go, Afiea mengaku cukup tertarik. Hanya saja dia kecewa tak bisa memainkannya.
"Aku penasaran dengan game tersebut. Sayangnya di sini tidak ada karena merupakan tempat terpencil,” katanya.
Tak kalah dengan Afiea, adalah Wawan (24), pemuda warga kelurahan Pacul, yang mengaku gamer sejati. Dia sanggup bermain game sampai 12 jam dalam sehari. Artinya separo hari Wawan adalah untuk bermain game. Tidak tanggung-tanggung, dia juga merogeh kocek yang tidak sedikit untuk membeli item gamenya.
"Aku bermain game Magic Rush. Gamenya seru sekali, tentang perang antar alien. Bahkan aku pernah membeli item (game) senilai 1 juta rupiah, bayarnya via pulsa atau ATM," akunya kepada BBC.
Tentu saja, 12 jam itu bukan sekaligus. Pekerjaan sebagai karyawan sebuah perusahaan jasa pengiriman dan kesibukan lainnya menjadi kendala. Caranya, Wawan mengatur waktunya dengan 2 jam main game, 1 jam berhenti. Waktu 1 jam itu dia gunakan untuk kerja atau istirahat. Begitu seterusnya dalam sehari. Buat Wawan, game itu bukan sekadar hobi, melainkan sudah merupakan kebutuhan dalam melengkapi hidupnya.(ver/moha)