Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat ke XIII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 44
Delapan Syarat Gotong Royong Menurut Bupati Suyoto
Rabu, 27 Juli 2016 23:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Kota- Kabupaten Bojonegoro mencanangkan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Ke XIII dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-44, di lapangan Desa Ngasem Kecamatan Ngasem, Rabu (27/7) pagi tadi. Kegiatan yang dipimpin oleh Bupati Suyoto ini diikuti oleh sejumlah Desa, Kecamatan dan SKPD. Pada kesempatan ini, Suyoto menjelaskan ada 8 syarat gotong royong bisa berjalan maksimal.
Bersamaan kegiatan ini, dilakukan juga pembangunan jalan paving dan tabur benih ikan di embung Desa Ngasem secara gotong royong. Selain itu juga penyerahan bantuan dari Dinas Kesehatan, BKKBN, Dinas Pertanian, UKM dan juga BPMPD. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan hiburan tarian dari Siswa SD, SMP dan juga anak-anak TK di Kecamatan Ngasem dan pameran produk industri kecil serta pos kesehatan.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD), Djumari, dalam laporannya menyampaikan bahwa BBGRM HKG PKK ini adalah upaya dalam mendukung pelestarian gotong royong dan partisipasi masyarakat dalam membangun Bojonegoro. Dengan mengusung tema Dengan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat Dayagunakan Peran Lembaga Kemasyarakatan Sebagai Mitra Pemerintah Desa dan Kelurahan, dimaksudkan bisa meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat dengan semangat gotong royong dalam melaksanakan pembangunan. Bupati juga menyampaikan selain kegiatan kerja bakti sosial, juga terdapat musyawarah desa dalam mengambil keputusan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK, Hj. Mahfudhoh Suyoto, MSi menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya untuk menciptakan kemeriahan sesaat, akan tetapi merupakan wadah untuk mengevaluasi kerja PKK selama 1 tahun terakhir dalam rangka membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Beliau juga menyampaikan tema Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat dan Hari Kesatuan Gerak PKK adalah meningkatkan Gerak PKK melalui Penguatan Dasawisma.
“Untuk meningkatkan skill dan kemampuan ada 5 gerakan unggulan PKK, yaitu: 1. Gerakan PKK kabupaten sampai desa yang merupakan gerakan prioritas. 2. Buku pendataan Dasawisma untuk membantu dan membuat program PKK dan pemerintah. 3. KPS 4. Lomba penyuluhan kader dari tingkat Desa sampai Kabupaten 5. Pelatihan IT, yang merupakan tindak lanjut dari program Dasawisma agar data bisa di update setiap saat dan di akses kapanpun,” jelas Hj. Mahfudhoh Suyoto.
Masih kata Bupati Suyoto, masyarakat Bojonegoro harus memiliki ketrampilan dan bekerja sama dengan orang lain. Karena masyarakat lahir dengan memiliki masalah. Maka masyarakat harus sehat, cerdas dan produktif supaya bisa bahagia. Masalah akan cepat diselesaikan dan kualitas hidup bisa ditingkatkan dengan bekerja secara gotong royong.
“Ada delapan syarat agar gotong royong bisa dilakukan, yaitu 1. Bersama-sama mau menerima dan memahami akar masalah, 2. Membuang yang negatif yang mengganggu produktifitas bersama, 3. Ada niat dan tekad bersama, 4. Harus mewujudkan perilaku dan sikap yang baik, 5. Membuat Proyek uji coba, 6. Dilaksanakan, 7. Dievaluasi, apa yang sedang di uji coba setelah itu yang kurang baik diperbaiki, 8. Diperluas,” terang Suyoto.
Bupati berharap, 8 syarat gotong royong itu dipraktekkan dengan sungguh-sungguh untuk mengatasi berbagai masalah.(her/moha)