Pengunjung Gua Akbar Tuban Terus Menurun
Kamis, 28 Juli 2016 07:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Tuban - Gua Akbar yang terletak di Desa Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban pernah menjadi salah satu ikon wisata di Jawa Timur. Gua yang ditemukan pada tahun 1980-an ini sempat menarik hati wisatawan nasional.
Kini, seiring tumbuhnya obyek wisata buatan di berbagai daerah, pengunjung gua yang berada tepat di bawah Pasar Baru Tuban itu berkurang. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Tempat Rekrekasi Dinas Perekonomian dan Pariwisata Tuban, Heru Trijatmiko menyebut, prosentase penurunan cukup signifikan, hingga pertengahan tahun ini sudah mencapai 10 persen dibanding tahun lalu.
“Beda dengan obyek yang ada hiburannya. Biasanya, pengunjung masuk berkali-kali. Kalau obyek wisata gua, pengunjung masuk sekali sudah tidak kembali lagi,” katanya.
Setiap tahun, kunjungan wisatawan terus menurun. Pengunjung yang ingin masuk ke gua cukup membayar Rp 4.700 per orang.
Hanya ada belasan wisatawan lokal Tuban yang mengunjungi kawasan itu. Namun, mereka tidak masuk ke dalam gua. Sebagian pengunjung mengajak anak-anaknya bermain di tempat permainan yang disediakan. Ada juga yang sekadar berfoto diri di pintu gua.
Heru menyebut, puncak keramaian pengunjung di Gua Akbar terjadi pada tahun 1989. Tahun itu adalah tak lama setelah Gua Akbar ditemkan. Lama kelamaan, pengunjung mulai menurun.
“Saat itu, penguynjung masih membludak. Mungkin sekarang pengunjung sudah jenuh. Contoh di Gua Maharani (di Lamongan) juga seperti itu . Obyek gua biasanya booming (pengunjung membludak) saat ditemukan,” paparnya.
Gua Akbar memiliki luas lahan sekitar 2 hektar. Pengunjung yang ingin menuju ke sana harus melewati gang sempit. Pintu masuk menuju gua berada di belakang Pasar Baru Tuban.
Pengunjung yang membawa mobil harus bersabar karena berdesakan dengan pengunjung pasar serta penduduk yang memiliki rumah di dekat gua.
Tahun ini, pihak Dinas Perekonomian dan Pariwisata memperbaiki jalan menggunakan paving. Tidak ada penambahan fasilitas dikarenakan lahan yang ada di atas gua sudah menyempit.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Tuban, Muhammad Musa mengritik kinerja pihak Dinas Perekonomian dan Pariwisata yang tidak bisa menaikkan jumlah pengunjung di Gua Akbar. Menurutnya, penyebab menurunnya pengunjung karena akses jalan dan lokasi yang kurang memadai.
Ia menyebut, kesemrawutan penataan parkir, akses jalan kurang nyaman sempit kurang nyaman, dan bau busuk dari sampah basah di Pasar Baru Tuban dinilai menjadi penyebab wisatawan malas berkunjung ke sana.
“Obyek wisata ini bisa-bisa mati, tak ada pengunjungnya lagi. Indikasinya, setiap tahun pendapatan dari obyek wisata itu turun. Saya sarankan, kalau Gua Akbar ingin dikunjungi wisatawan, pasar di sana harus dipindah,” ucapnya saat ditemui di ruang Sidang Paripurna DPRD Tuban. (her/kik)
Ilustrasi www.youtube.com