Korban Tenggelam di Bengawan Solo Wilayah Ledok Kulon Bojonegoro
Penanganan Lamban, Kapolres Datangi Kamar Jenazah RSUD
Selasa, 02 Agustus 2016 19:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Kota - Tak lama setelah ditemukan oleh Tim SAR, jenazah Sumidi (41), warga Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan Bojonegoro, korban tenggelam di Bengawan Solo, tiba di kamar jenazah RSUD Sosodoro Djatikoesomo, sekira pukul 14.45 WIB sore, Selasa (02/08).
Namun, sempat terjadi kelambanan penanganan oleh petugas RSUD. Hingga pukul 17.00 WIB, korban belum ditangani. Sebabnya, doker jaga RSUD yang bertugas memeriksa belum datang. Keluarga korban yang menunggu kejelasan dari pihak rumah sakit di depan pintu kamar jenazah nampak cemas. Tim Identifikasi Polres juga menunggu di kamar jenazah.
Baru pada pukul 17.35 WIB, dokter jaga kamar jenazah datang dan melakukan penanganan. Kepada beritabojonegoro.com (BBC), dr Sardjono, dokter jaga kamar jenazah RSUD, mengaku tidak bermaksud menelantarkan jenazah. Dokter Sardjono menjelaskan bahwa dia baru pulang dan sampai rumah pada sekitar pukul 15.00 WIB, sehingga lama. “Saya baru pulang kerja, seperti biasanya, pukul 15.00 sampai rumah. Dapat kabar saat di rumah itu,” kata dia.
Tak lama kemudian, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro SH SIK MSi datang ke kamar jenazah RSUD, sekira pukul 17.45 WIB. Kedatangan Kapolres untuk memastikan bahwa jenazah korban ditangani dengan baik. Sebab ada kabar yang sampai ke Kapolres bahwa jenazah korban belum ditangani sebab terbentur masalah biaya.
"Saya ingin melihat kondisi jenazah korban. Juga memastikan ke dokter forensik apakah ada tanda kekerasan atau tidak pada jenazah. Juga saya memastikan apakah tidak segera ditanganinya jenazah ini apa ada masalah di biaya. Kemudian menanyakan ke dokter apakah ada biaya," terang Kapolres.
Kapolres melanjutkan, berdasar keterangan dokter RSUD, memang sebenarnya ada biaya. Namun kalau keluarga korban tidak mampu, biaya ditiadakan. "Kalaupun ada, saya yang akan nanggung. Tapi ini sudah, korban sudah bisa dibawa pulang dengan ambulan tanpa biaya sepeserpun. Saya juga sudah bicara pada keluarga korban dan perangkat desanya," terang AKBP Wahyu.
Masih terang Kapolres, berdasar hasil pemeriksaan luar pada jenazah oleh Tim Dokter, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban. "Tidak diotopsi, keluarga menerima bahwa sebab meninggalnya korban karena tenggelam," imbuh Kapolres.
Sebagaimana ditulis beritabojonegoro.com (BBC) sebelumnya, Sumidi, korban tenggelam itu, yang adalah warga Kelurahan Ledok Kulon, dilaporkan hilang tenggelam saat berenang menyeberangi Sungai Bengawan Solo, Senin (01/08) sore kemarin, di dekat tambangan Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro. Korban tenggelam usai pulang kerja di Desa Sranak, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.
Pencarian korban melibatkan 24 personel dan relawan, terdiri 10 personel dari SAR BPBD Bojonegoro, 8 personel Basarnas, dan 6 relawan Marcapada Ledok, dengan menggunakan 3 perahu karet. Jenazah korban ditemukan di sekitar jembatan Kaliketek, turut wilayah Desa Mulyoagung Kecamatan Bojonegoro, siang ini sekitar pukul 14.35 WIB. (mol/moha)
Baca juga berita:
Lelaki Ini Tenggelam Saat Berenang Menyeberangi Bengawan Solo
Tim SAR BPBD Bojonegoro Terus Mencari Korban Tenggelam di Bengawan
Korban Tenggelam Akhirnya Ditemukan di dekat Jembatan Kaliketek