Pawai Budaya Tingkat SD dan SMP 2015
Kostum dan Perlengkapan Pawai Buatan Siswa Sendiri
Minggu, 06 September 2015 14:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - Ajang adu kreasi kembali ditunjukkan dalam Pawai Budaya Kabuten Bojonegoro tingkat SD dan SMP pada Minggu (6/9) pagi tadi. Setelah, Sabtu (5/9) kemarin, disuguhi kreativitas anak-anak TK dan Paud.
Sama, dalam pawai budaya kali ini para peserta juga beradu karya budaya dan seni sesuai tema masing-masing. Mulai rancangan, pembuatan hingga pemakaian perlengkapan pawai, kebanyakan dibuat oleh siswa-siswi sekolah sendiri. Mereka rela bekerja berhari-hari. Mereka berusaha menampilkan yang terbaik.
Seperti yang ditampilkan peserta pawai dari SMP Negeri 1 Bojonegoro. Sebagai pembuka barisan, siswa-siswi sekolah yang beralamat di Jalan MH Thamrin itu mempertontonkan aksi teatrikal jalanan. Lakon yang diusung adalah Prabu Angling Dharma yang dikutuk oleh tiga raksasa berwujud putri cantik.
Ketiga raksasa itu mengutuk Raja Malawapati menjadi seekor burung Meliwis Putih. Lakon ini diangkat dari cerita legenda Angling Dharma dari Kerajaan Malawapati, yang hingga saat ini masih diyakini sebagai cikal-bakal Kabupaten Bojonegoro.
Setelah aksi teatrikal, berikutnya menyusul barisan siswi yang menampilkan kostum spektakuler. Mereka muncul dan berjalan bagaikan putri kahyangan. Mereka mengenakan mahkota di kepala dan sayap yang lebar.
Yang membanggakan, semua perlengkapan pawai, seperti sayap dan mahkotanya itu adalah hasil karya siswa-siswi SMPN 1 Bojonegoro sendiri. Bersama guru pembimbing, selama sepekan mereka rela berkeringat dan memeras pikiran menyelesaikan hasil karya itu.
"Memang, untuk sayap dan mahkotanya dibuat oleh anak-anak sendiri. Sementara untuk desainnya dibantu oleh bapak-ibu guru pendamping. Pembuatan ini membutuhkan waktu satu minggu," ujar Suyanto, guru SMP Negeri 1 Bojonegoro.
Menurut Suyanto, munculnya kreativitas siswa-siswi itulah yang sebenarnya menjadi tujuan digelarnya pawai budaya. (ver/tap)
*) Foto peserta pawai budaya