Omah Embek Ngampel Kecamatan Kapas
Selain Ternak, Juga Produksi Pupuk dan Bibit Tanaman
Rabu, 14 September 2016 10:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Kapas - Guna memperoleh hasil maksimal dalam berternak, harus melakukan berbagai inovasi dan terobosan. Bermacam bahan sisa kebutuhan ternak rupanya bisa diolah jadi komoditas bisnis yang menjanjikan. Bahan sisa tersebut dapat diolah menjadi produk baru yang kemudian laku di pasaran.
Sebut saja kotoran ternak, sisa bahan pakan dan kulit hewan ternak. Di umah embek, Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, bahan-bahan sisa tersebut diolah menjadi produk baru dan laku di pasaran. Sebelum hal itu dilakukan, menurut pemilik omah embek, Kisnandar (43), segmentasi pasar sebelumnya juga telah tergambar.
Pada beritabojonegoro.com (BBC), Kisnandar mejelaskan bahwa zat sisa atau kotoran diolahnya jadi pupuk kompos, sisa pakan disulap menjadi asap cair, dan kulit hewan ternaknya diambil oleh para pemilik rumah makan. Terobosan ini dia lakukan bersama rekan-rekan pecinta ternak di lingkungannya.
"Omah embek ini saya dirikan hanpir 15 tahun yang lalu. Pendapatan paling besar kita dapatkan pada momen Idul Adha kemarin. Selain kambing kami juga ada puluhan ekor sapi," ucap Kisnandar, Selasa (13/09/2016) siang.
Pada Hari Raya Idul Adha yang baru saja lewat, omah embek telah menjual sekitar 250 ekor kambing. Jumlah tersebut dikirim ke berbagai daerah dan instansi. Melonjaknya penjualan kambing hanya terjadi pada Idul Adha, sebab itu Kisnandar tak mau bertumpu pada penjualan kambing saja.
Saban hari pria bercucu 1 tersebut memproduksi pupuk kompos, kosentrat dan asap cair. Menurutnya hal ini masih sangat berhubungan dengan dunia ternak yang digelutinya. Dalam waktu 3 minggu pihaknya mampu memproduksi pupuk sebesar 30 - 40 ton.
"Jumlah tersebut bisa kita tingkatkan sesuai dengan pesanan. Selain di Bojonegoro sendiri kami juga melayani pesanan pupuk dari Mojokerto," tukas Pak Kis, sapaan akrabnya.
Di sudut lain dari omah embek dia menunjukkan beberapa bakal bibit tanaman. Ada bibit cabe, buah okra dan kangkung. Bakal bibit tersebut juga salah satu inovasinya yang tertunjang oleh suburnya tanah lantaran kotoran ternak. Ribuan bibit tersebut sebentar lagi akan dikirim ke Sidoarjo dan Mojokerto.
"Yang masih kecil daunnya baru ada 3, kita jual seharga 250 rupiah. Sedangkan yang lebih besar lagi harga berkisar antara 600 hingga 750 rupiah. Tergantung jenis tanamannya juga," papar Pak Kis. (rul/kik)