Asyiknya Wisata Belanja di Tengah Perkampungan
Kamis, 15 September 2016 09:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Madiun - Kalau Yogyakarta punya tempat wisata belanja yang cukup terkenal namanya Jalan Malioboro, maka Kota Madiun sebetulnya juga punya. Namanya, Jalan Margobawero. Hanya bedanya, kalau Jalan Malioboro berada di tengah jantung kota gudeg, namun Jalan Margobawero di Kota Pecel ini berada di tengah kampung.
Jalan Margobawero terletak di Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Meskipun belum seramai Jalan Malioboro, namun kawasan Jalan Margobawero ini tidak kalah menarik. Berbagai produk khas lokal seperti sandal dari bahan kulit, sepatu, tas dari bahan kulit, dan berbagai aksesoris dari bahan kulit dan imitasi dijual di rumah rumah yang ada di kampung ini.
Karena lokasinya berada di tengah kampung, tentu saja selain saat berbelanja terasa berbeda, juga rasanya lebih nyaman dan tenang. Para pengunjung yang kebetulan berbelanja di kawasan ini sepertinya juga ingin berlama lama memilih dan menjajal sandal, sepatu yang dipajang di etalase.
Perintis tempat belanja di tengah kampung ini adalah Mashudi, warga Jalan Margobawero, Kota Madiun. Dia mengaku mulai merintis tempat wisata belanja di tengah kampung ini sejak tahun 2003 silam. "Dulu, saya pernah punya konter sepatu dan sandal di Presiden Plaza. Tapi, akhirnya saya bangkrut. Saya tidak patah arang dan mulai buka usaha menjual produk sandal dan sepatu di tengah kampung ini. Lama kelamaan, usaha ini berkembang dan akhirnya banyak warga sekitar yang ikut membuka usaha berbagai produk lainnya," ujarnya.
Usaha tak kenal lelah yang dilakukan oleh Mashudi menuai hasil. Produk sandal dan sepatu khas lokal miliknya semakin dikenal. Begitu pula, kawasan Jalan Margobawero. Bukan hanya pengunjung dari sekitar Madiun saja yang rajin berbelanja di tempat ini, namun warga dari luar daerah yang kebetulan berkunjung ke Kota Madiun juga banyak yang mampir dulu membeli oleh oleh produk lokal di tempat ini sebelum balik.
Keistimewaan tempat belanja di kawasan Margobawero ini selain menyediakan produk khas lokal dari usaha rumah tangga, dari sisi kualitas produk dan model juga tidak kalah bersaing. Begitu pula, dari sisi harga juga terbilang murah. Yakni, untuk produk sandal kulit dari harga yang paling murah Rp 8.000 hingga Rp 70.000. Begitu pula, untuk produk sepatu, tas, dan lainnya.
Namun, perkembangan kawasan belanja di tengah kampung ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Mashudi mengaku, sejak awal ia merintis usaha ini hingga sekarang belum pernah satu kali pun mendapatkan bantuan berupa modal maupun tawaran berpromosi dari pemerintah setempat. "Belum pernah sama sekali ditawari bantuan. Ya, merintis sendiri, bersama warga sekitar berusaha secara mandiri," ujar suami dari Suryani ini.
Namun, bagaimana pun ia mengaku sudah bersyukur usahanya selama ini menuai hasil. Bukan hanya dirinya yang menikmati hasil, melainkan warga sekitar juga seperti semut mendapatkan gula. Merasakan manfaat dari perkembangan usaha kecil di tengah kampung yang mulai merekah ini. Untuk tempat usaha milik Mashudi saja kini ada 30 pekerja yang bekerja sebagai penyuplai barang, penjual, kasir, hingga tukang parkir.
Tapi, Mashudi tidak ingin berhenti di situ saja. Ke depan, dia mengaku ingin lebih mengembangkan kawasan belanja di Jalan Margobawero ini lebih ramai lagi. Bahkan, kawasan itu bisa menjadi sebuah sentra produk khas Madiun. "Kalau di kawasan ini menjadi sentra perdagangan maka masyarakat sekitar juga akan mendapatkan banyak manfaatnya dari sisi ekonomi," terangnya.
Sementara itu, hampir setiap hari, warga yang berkunjung ke rumah rumah yang menyediakan produk sandal dan sepatu khas lokal ini selalu ramai. Apalagi, pada saat liburan sekolah dan liburan hari raya jumlah pengunjung bisa dipastikan membeludak.
Menurut salah seorang pengunjung, Andrea Vilia, warga Jalan Jeruk, Kota Madiun, mengaku sering mengunjungi tempat belanja di tengah kampung ini. Menurut dara berparas cantik ini, meskipun berada di tengah kampung, produk yang disediakan kualitasnya baik dan tidak kalah dengan produk dari luar. Selain itu, dari sisi harga juga sangat terjangkau. "Selain itu, berbelanja di sini terasa lebih tenang dan nyaman daripada di pusat belanja di mal dan plasa yang selalu ramai," ujar mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Madiun ini. (her/kik)