Gerakan Penanaman Hutan
Kembalikan Kejayaan Hutan Bojonegoro
Rabu, 09 November 2016 08:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
KONDISI hutan di wilayah Kabupaten Bojonegoro cukup memprihatinkan dengan prosentase lahan produktif yang jauh berbanding dengan luas hutan. Dalam hal ini, guna menjawab permasalahan di atas Perhutani menginisiasi program Gerakan Penanaman Hutan (Ground Breaking).
Selasa (8/11/2016) kemarin, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Tretes melaksanakan Gerakan Penanaman Hutan. Kegiatan yang dilakukan di wilayah Desa Kedungsumber Kecamatan Temayang, tepatnya di Petak 148 A RPH Sugihan, BKPH Tretes KPH Bojonegoro tersebut dihadiri oleh puluhan orang dari Perhutani dan pegiat penanaman hutan. Selain itu juga dihadiri oleh anggota DPR RI Komisi VIII, Kuswiyanto.
Ketua ADM Perhutani Bojonegoro Ir Erwin menuturkan bahwa kegiatan yang diinisiasi oleh Perhutani wilayah Bojonegoro ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi hutan yang semakin hari semakin gundul dan tak produktif.
"Bayangkan saja dari 100 persen luas hutan Bojonegoro ini yang produktif hanya kisaran 40 persennya. Sehingga di sinilah perlu ada Ground Breaking," terang Ir Erwin.
Erwin mengatakan, kegiatan Ground Breaking tersebut memilih Jati dan Kesambi sebagai tanamannya, dan akan dilakukan secara kontinyu di seluruh BKPH di wilayah hutan Bojonegoro. "Harapannya hutan Bojonegoro bisa kembali menghijau dan semakin produktif," ujarnya.
Dalam kesempatan menanam bersama tersebut, Kuswiyanto, anggota DPR RI Komisi VIII yang membidangi Bencana, sangat mengapresiasi kepedulian masyarakat terhadap hutan. Dengan kondisi minimnya anggaran Perhutani, masyarakat mampu berdaya dalam peningkatan produktivitas hutan, kesejahteraan dan penanggulangan bencana.
"Dengan memberdayakan masyarakat sekitar hutan dalam pengelolaan hutan tentu akan mampu mengurangi perilaku negatif masyarakat yang masih kerap merusak hutan dengan pencurian dan pembalakan liar. Ini terjadi karena memang urusan kesejahteraan. Jika ini mampu sedikit demi sedikit diatasi dengan memberdayakan mereka tentu hutan Bojonegoro akan kembali normal," ujar Kuswiyanto usai kegiatan.
Kuswiyanto menuturkan, pada gilirannya, kejayaan hutan Bojonegoro seperti masa lampau akan kembali tercapai seiring semangat membangun Bojonegoro yang semakin dikenal dunia dalam segala aspek kehidupan dan sumber daya alam. Khususnya potensi hutan Bojonegoro yang terkenal dengan pohon Jati-nya sejak puluhan tahun silam.
"Dengan normalnya kondisi hutan, tentu produktivitas hutan akan kembali naik, kesejahteraan masyarakat sekitar meningkat dan bencana hutan yang diakibatkan oleh rusaknya hutan juga akan dapat diminimalisir. Dengan demikian akan sesuai dengan anugerah penghargaan yang sudah diterima Bojonegoro beberapa waktu lalu," ungkap Kuswiyanto yang juga Pembina Kehormatan Kampung Siaga Bencana Bojonegoro.
Sebelumnya, Kabupaten Bojonegoro telah menerima anugerah penghargaan pembentukan Kampung Siaga Bencana. Penghargaan tersebut diberikan oleh Ditjen Perlindungan Jaminan Sosial Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, dibawah Kementerian Sosial di Kecamatan Gondang beberapa waktu lalu. (lyn/tap)