Wabup Membuka Rakor FKUB Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro
Kamis, 08 Desember 2016 12:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro Kota - Menciptakan situasi yang kondusif bukan hanya tugas aparat, tetapi juga masyarakat. Untuk itu peran Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) sangat diperlukan.
Pada Kamis (08/12/2016) pagi, Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial di FKUB Kabupaten Bojonegoro menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial dan Silaturrahmi FKUB Provinsi Jawa Timur di di ruang Angling Darma Pemkab Bojonegoro.
Rakor dalam rangka meningkatkan sinergitas itu dihadiri perwakilan tokoh dari berbagai agama. Juga hadir, Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Hartono, Asisten 1 Joko Lukito, SKPD, camat, tokoh pemuda dan wanita seluruh Bojonegoro. Juga segenap unsur keamanan, seperti kejaksaan, pengadilan, Kodim, dan Polres Bojonegoro. Peserta yang hadir jumlahnya mencapai 200 orang.
Pada sambutan pembukaannya, Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Hartono mengucapkan terima kasih atas kerja semua pihak menciptakan suasana Bojonegoro kondusif.
"Oleh karena itu, sinergitas harus dibangun demi rasa aman dan kenyamanan. Ada hal-hal yang menonjol di daerah bapak ibu mohon disampaikan," ujar Wabup di hadapan hadirin.
Selain itu Wabup Setyo Hartono juga menyampaikan terima kasih, atas nama Pemkab Bojonegoro, atas terselenggaranya Pilkades yang aman. Daerah-daerah yang dianggap rawan, juga berlangsung aman.
Namun Wabup menampaikan agar para Muspika tetap memantau kondisi di wilayahnya. Sebab, konsentrasi massa juga bisa memicu potensi resistensi baik di posisi menang atau kalah. Sehingga diimbau aparat dan pihak kecamatan melakukan pemantauan sampai pada pelantikan.
"Masalah lain yang terjadi di desa adalah banyaknya keluhan masalah pembangunan infrastruktur, utamanya jalan. Dimana ada beberapa desa yang memiliki wilayah yang luas pembangunan infrastrukturnya belum selesai," lanjut Setyo Hartono.
Disinggung pula masalah uji kelayakan kendaraan, situasi politik tahun depan, dan kondisi sektor pertanian pasca banjir. (ver/tap)