Seorang Pencari Jerami Tewas di Persawahan Sukowati Kapas
Selasa, 13 Desember 2016 20:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kapas - Seorang warga Kecamatan Balen bernama M Syuhadak (39) ditemukan meninggal dunia di persawahan turut Dusun Kalipang Desa Sukowati Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, siang hari ini, Selasa (13/12/2016) sekira pukul 13.00 WIB. Korban yang saat itu memakai kaos lengan panjang warna hijau, celana panjang komprang warna hijau tua, tengah mencari jerami atau damen untuk pakan ternak miliknya.
Diketahui, M Syuhadak (39) adalah warga Dusun Barek RT 05 RW 02 Desa Ngadiluhur Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro.
Menurut keterangan saksi kejadian, Suroso (60) warga Dusun Santren Desa Bendo Kecamatan Kapas yang sempat menyaksikan korban masih hidup, semula korban sama-sama mencari jerami di persawahan itu yang kebetulan sedang panen padi.
Suroso mengaku sempat menyaksikan korban memikul sebongkok jerami dari tengah sawah menuju ke tanggul. Jarak tengah sawah hingga tanggul kurang lebih 250 meter.
Setibanya di tanggul, Suroso beserta teman-teman lainnya sesama pencari jerami menyaksikan korban beristirahat dengan posisi duduk menghadap ke selatan. Namun tiba-tiba korban roboh selonjor hingga telentang kepala di sebelah utara.
Karena khawatir, ketiga saksi berinisiatif mendekati korban dan melihat korban dalam keadaan bernapas tersengal-sengal.
"Setelah itu korban tidak bergerak, selanjutnya saksi minta tolong kepada warga yang mengusung gabah ke pemukiman warga agar memberitahukan kepada Kepala Desa Sukowati tentang kejadian itu," kata Kapolsek Kapas AKP Ngatimin.
Kades Sukowati yang sempat mengecek di tempat kejadian langsung menghubungi Polsek Kapas. Setengah jam kemudian, petugas Polsek Kapas mendatangi TKP untuk menindaklanjuti. Setelah melakukan olah TKP, polisi membawa jenazah korban ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo.
AKP Ngatimin bersama anggota Polsek Kapas serta Tim Identifikasi dari Polres Bojonegoro mengawal pemeriksaan visum luar yang dipimpin dokter Sarjono. Korban yang memiliki tinggi tubuh 150 centimeter, rambut hitam lurus panjang 4 centimeter itu dinyatakan meninggal bukan akibat tindak kekerasan.
"Hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban meninggal diduga kelelahan mengalami serangan jantung," imbuh Kapolsek Kapas.
Pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dengan menandatangani surat pernyataan tidak akan melakukan tuntutan, dengan disaksikan kepala desa tempat tinggal korban. Jenazah akhirnya diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. (ver/moha)