Petani Ngasem Meninggal Disambar Petir di Sawah
Selasa, 13 Desember 2016 22:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Ngasem – Nasib nahas menimpa Nyari (50) seorang warga Dukuh Kemping Desa Jelu RT 08 RW 02 Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro. Nyari tewas tersambar petir saat dia tengah matun di sawah, alias mencabut rumput yang mengganggu tanaman padi miliknya.
Saksi kejadian, Trisno (45) warga RT 03 RW 02 Dusun Kemping Desa Jelu, memberikan keterangan kepada Kepolisian bahwa Nyari berangkat ke sawah untuk matun pada pukul 14.30 WIB sore hari ini. Sama dengan Nyari, Trisno juga tengah di sawah untuk matun.
Tak lama kemudian hujan turun dan pada pukul 14.59 WIB, suara petir menggelegar keras sekali. Setelah mendengar petir itu, Trisno melihat sosok telentang di sawah yang tak lain adalah Nyari.
“Saksi kemudian mendekati Nyari yang sudah telentang tak bernyawa. Saksi pulang memberitahu keluarga korban,” kata Kapolsek Ngasem AKP Dumas Barutu SH menerangkan.
Bersama kepala desa, keluarga korban mendatangi tempat kejadian lalu kemudian melapor ke Polsek Ngasem. Bersama petugas medis Puskesmas Ngasem, petugas dari Polsek mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi dan pemeriksaan.
Saat kejadian, korban yang memiliki tinggi tubuh sekitar 174 cm tersebut mengenakan kaos kerah lengan panjang warna hijau dan celana kolor pendek warna hitam.
“Pemeriksaan medis hasilnya menyebutkan, korban rambutnya terbakar, serta ada lebab di pinggang sebelah kiri. Tidak ada tanda- tanda kekerasan yang mengarah pada penganiayaan,” kata AKP Dumas.
Keluarga menerima kejadian yang menimpa Nyari sebagai musibah. Disaksikan Kepala Desa setempat, keluarga menandatangani surat pernyataan menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban dan menyatakan tidak akan menuntut. Jenazah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.
“Kami mengimbau masyarakat agar saat hujan turun jangan ke sawah. Apalagi saat banyak petir. Kebanyakan orang disambar petir itu di sawah saat cuaca uhjan,” kata Kapolsek. (her/moha)