Pos Jago
Kapolres Bojonegoro Gelar Syukuran Atas Prestasi PS Bhayangkara AD dan IPSI
Rabu, 14 Desember 2016 08:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro Kota - Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro menggelar Pos Jago sekaligus tasyakuran atas kemenangan tim PS Bhayangkara Angling Dharma dalam liga divisi 1 Askab PSSI Bojonegoro 2016 sekaligus keberhasilan tim pencak silat yang meraih 4 medali perak dalam kejuaraan Pencak Silat Kapolda Cup 2016 di Ponorogo.
Kegiatan ini digelar pada Selasa (13/12/2016) malam kemarin di sebuah Cafe di Kota Bojonegoro. Sejumlah tokoh yang hadir antara lain Wakapolres Kompol Andrian Pramudianto, Kabag dan Kasat di Polres, wakil ketua DPRD Syukur priyanto, Ketua IPSI Bojonegoro (Wahyu Subakdiono), wasit internasional pencak silat (Moh Mastur), wasit nasional (Endro), pelatih IPSI Jatim (Muslim), pengurus IPSI Jati (Huda), dan juga manager, pelatih serta pemain PS Bhayangkara AD serta pelatih beserta 10 atlet silat yang mewakili Bojonegoro. Sejumlah netizen juga hadir meramaikan acara.
Ketua IPSI Cabang Bojonegoro Wahyu Subakdiono mengatakan sangat bangga dengan Kapolres yang telah berani merangkul semua perguruan silat di Bojonegoro. Kampung Silat yang dibentuk oleh Kapolres berhasil merangkul perguruan silat di Bojonegoro, baik yang tergabung maupun yang tidak tergabung dengan IPSI.
"Baru kali ini IPSI Bojonegoro mendapat dukungan dari Kapolres. Dulu jamannya ada Polwil, Kapolwil sangat mendukung dengan mengadakan turnamen pertandingan, kita harap Kapolres maupun jajaran pemerintah daerah Bojonegoro mengadakan lagi turnamen sehingga bisa memajukan atlet silat Bojonegoro," kata Wahyu Subakdiono.
Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro SH SIK MSi mengatakan, kegiatan Pos Jago sebagai salah satu bentuk untuk mempererat tali silaturahmi, dan tasyakuran merupakan wujud syukur kepada Allah yang mana kedua tim baik sepak bola maupun pencak silat telah meraih prestasi.
Pada kesempatan itu Kapolres sangat mengapresiasi perjuangan kedua tim yang telah berjuang untuk meraih kesuksesan. Bahkan ada salah satu atlet pencak silat bernama Riski yang rela berkorban demi Bojonegoro. Riski ini bekerja di Gresik dan jauh-jauh pulang ke Bojonegoro untuk mengikuti pertandingan. Perusahaan tempatnya bekerja sebenarnya tidak mengijinkan dia mengikuti pertandingan. Namun dia nekat hingga konsekuensinya dia akhirnya dia dikeluarkan dari perusahaan.
"Jangan khawatir kehilangan pekerjaan, tetap semangat berlatih doakan kami bisa membantu rekan-rekan untuk mendapatkan pekerjaan," tutur Kapolres.
Kapolres juga memberikan semangat kepada kedua Tim untuk terus berlatih, sehingga saat ada event pertandingan mereka siap untuk berlaga. " Saya harap euforia menyambut kemenangan ini tidak terlalu berlebihan. Jangan sampai kita lupa untuk tetap berlatih. Mempertahankan jauh lebih sulit daripada meraihnya karena itu tahun ini tim sepak bola harus dipertahankan dan tim pencak silat tahun berikutnya semoga mendapat emas," tambahnya. (her/moha)