Peristiwa Gantung Diri
Diduga Frustrasi Sakit Tak Kunjung Sembuh, Pria Asal Sugihwaras ini Nekat Gantung Diri
Senin, 30 Januari 2017 12:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Sugihwaras - Peristiwa gantung diri terjadi lagi di wilayah Kabupaten Bojonegoro, kali ini terjadi di Kecamatan Sugihwaras. Pada Senin (30/01/2017) sekira pukul 05.00 WIB pagi tadi, Suyoto (50) warga Dusun Mindi Desa Sugihwaras RT 16 RW 03 Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro, ditemukan oleh anaknya dalam keadaan menggantung di atas pohon mangga di belakang rumahnya. Diduga korban merasa putus asa karena sakit perut yang diderita bertahun-tahun, tak kunjung sembuh.
Menurut keterangan saksi Aris Nurul Huda (25) anak kandung korban, sebagaimana disampaikan oleh Kapolsek Sugihwaras, AKP Temi Arrochman, bahwa pada Minggu (29/01/2017) sekira pukul 17.00 WIB, ayahnya atau korban menyampaikan kepada ibunya, kalau esok hari korban akan mengikuti temannya bekerja di daerah Kabupaten Jepara.
Setelah maghrib, korban keluar rumah seperti yang biasa dilakukan selama ini, nongkrong di warung kopi. “Namun tidak seperti biasanya, hingga tengah malam korban tidak kunjung pulang,” terang AKP Temi Arrochman menirukan keterangan saksi.
Selanjutnya sekitar pukul 05.00 WIB pagi tadi, anak kandung korban, Aris Nurul Huda (25) berusaha mencari keberadaan ayah kandungnya. Namun sungguh tidak disangka bahwa Aris mendapatkan bapaknya menggantung di atas pohon mangga di kebun miliknya di belakang rumah. Kemudian Aris segera memberitahu dan meminta tolong pada warga sekitar selanjutnya salah seorang warga segera melaporkan peristiwa tersebut pada Polsek Sugihwaras.
“Korban gantung diri menggunakan sehelai kain sarung berwarna kuning,” lanjut AKP Temi Arrochman.
Setelah menerima laporan, Kapolsek bersama anggota dan petugas medis dari Puskesmas Sugihwaras, segera mendatangi rumah korban untuk melakukan olah TKP serta meminta keterangan pada para saksi.
Menurut keterangan dari Istri dan anak kandungnya bahwa korban punya penyakit perut yang sudah lama diderita dan hingga kini tak kunjung sembuh. Diduga korban putus asa sehingga nekat mengakhiri hidupnya.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” lanjut Kapolsek.
Atas peristiwa tersebut, keluarga korban menerima sebagai musibah dan takdir dari Allah. Keluarga korban meminta untuk tidak di lakukan otopsi terhadap jenazah korban, yang dinyatakan dalam surat pernyataan, bahwa keluarga korban tidak akan menuntut siapapun atas terjadinya peristiwa tersebut. Selanjutnya jenazah korban diserahkan kepada ahli warisnya untuk dilakukan proses pemakaman. (her/inc)