10 Kecamatan Terapkan Paten
Senin, 05 Oktober 2015 20:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota – Pemkab Bojonegoro kembali mendapatkan kepercayaan dari Pemrov Jatim yakni menjadi salah satu pilot project pelaksanaan pelayanan administrasi terpadu kecamatan atau yang disingkat Paten
Menurut Kepala Bagian Pemkab Bojonegoro, Supi Hariyono, AP, MM, mengatakan Bojonegoro menjadi pilot project di Jawa Timur. Dari 28 kecamatan akhirnya terpilih 10 kecamatan untuk penerapan Paten ini yakni Kecamatan Bojonegoro, Kedungadem, Kalitidu, Padangan, Ngasem, Kanor, Baureno, Dander, Gayam dan Kecamatan Margomulyo.
Paten nantinya diharapkan akan meningkatkan komitmen penyelenggara khususnya petugas terkait sekaligus mengoptimalkan peran kecamatan dalam upaya meningkatkan pelayanan agar cepat, mudah, terjangkau dan profesional. Terakhir adalah memberikan pemahaman kepada semua dalam rangka meningkatan tupoksi. Ditambahkan pelatihan nantinya akan terbagi dalam dua gelombang yakni gelombang I tanggal 5 dan 6 Oktober dengan peserta sejumlah 80 orang terdiri dari sekretaris kecamatan, kasi pemerintahan dan staf petugas pelaksana PATEN. Gelombang II akan dilaksanakan 7 dan 8 Oktober diikuti sejumlah 60 orang terdiri dari kasi pelayanan umum dan staf kecamatan petugas pelaksana.
Sementara itu menurut Bupati Bojonegoro, Drs. H. Suyoto, Msi dalam pengarahannya menyampaikan beberapa hal penting yang harus diperhatikan yang pertama adalah menerima mandat ini dengan sepenuh hati yang kedua adalah menyiapkan tekad untuk menjadi yang terbaik. Bupati menegaskan agar mengajak semua staf, kepala desa, dan pemerintah desa untuk menjadi yang terbaik di antara 10 kecamatan yang menjadi pilot project Paten.
Selanjutnya adalah merumuskan apa yang terbaik baik ukuran untuk mencapai sukses sekaligus merumuskan langkah leadership maupun manajerial yang akan digunakan. Hal ini bisa dilakukan dengan menyiapkan langkah yang pertama memahami betul apa misi, apa yang diinginkan pemerintah dan masyarakat. Bupati menegaskan jangan sampai kehilangan peta dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai aparatur pemerintah.
Disampaikan Bupati Antara Paten dengan jargon Pemerintah Kabupaten Bojonegoro ini adalah ada ikatan dimana jargon adalah mewujudkan rakyat Bojonegoro yang bahagia, produktif, cerdas dan sehat. Bahagia itu dimensi sosial dan personal, batinnya tenang dan diterima secara sosial. Demikian pula dikecamatan harus memikirkan rakyat bahagia dengan memacu produktivitas rakyat, produktivitas itu tidak merusak alam dan tidak merusak keadilan. Dua hal ini harus ditekankan agar terhindar dari konflik, ada contoh yang sudah terjadi di Kabupaten tetangga yakni Kabupaten Lumajang.
Hal ini hampir juga terjadi di beberapa kecamatan yang berhadapan dengan masalah lingkungan, jika ada kerusakan lingkungan terjadi maka akan membawa dampak dimensi konflik. Membantu rakyat Bojonegoro yang sehat, cerdas dan produktif serta berkeadilan berkelanjutan adalah tugas pemerintah. Untuk itu pasti ada pelayanan, perlindungan, pengayoman, pencerahan dan pemberdayaan.
Bupati menyampaikan bahwa kebanyakan pegawai mendefinisikan pelayanan sebagai suatu hal yang pasif yakni menunggu dan duduk melayani siapa yang datang. Karenanya untuk mewujudkan pelayanan ini jangan hanya menunggu. Hal ini sangat menyedihkan ketika birokrat masih duduk dan menunggu maka harus nyambung dengan masalah yang ada di masyarakat.
“Paten ini tak kan ada maknanya manakala aparatur pemerintah masih memiliki mental pasif. Oleh karenanya dalam menjalankan tugas harus disertai jiwa raga, untuk berkarya dan mempersembahkan dan melakukan yang terbaik untuk seluruh masyarakat. Kita harus proaktif, kerja tepat, cepat dan bermanfaat untuk rakyat,” tandasnya. (ver/kik)
Pegawai Pemkab Bojonegoro saat mendapatkan sosialisasi soal paten