Saat Hadiri Pengajian di Campurejo, Seorang Warga Sidoarjo Ditemukan Meninggal
Rabu, 16 Agustus 2017 14:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro Kota - Seorang yang tercatat sebagai warga Desa Simpang RT 014 RW 003 Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo bernama Sutrisno (61), pada Selasa (15/08/2017) sekira pukul 23.10 WIB tadi malam, ditemukan oleh warga Desa Campurejo Kecamataan Bojonegoro Kota, tergeletak dan dalam kondisi pingsan, setelah dibawa ke rumah sakit, korban dinyatakan telah meninggal dunia. Saat itu, korban sedang menghadiri pengajian di Desa Campurejo Kecamataan Bojonegoro Kota dan diduga korban meninggal dunia akibat penyakit jantung yang telah lama dideritanya kabuh.
Menurut keterangan Wakapolsek Bojonegoro Kota, AKP Subarata, bahwa kronologi peristiwa tersebut bermula pada Selasa (15/08/2017) sekira pukul 23.10 WIB, saksi Ali Imron (57), warga Desa Wedi RT 013 RW 002 Kecamatan Kapas, yang bertugas sebagai Banser dalam kegiatan Pengajian di Masjid Al Musyawaroh Dukuh Plosolanang Desa Campurejo Kecamatan Bojonegoro Kota.
“Saksi Ali Imron didatangi salah satu peserta pengajian yang melaporkan kepada saksi bahwa ada orang pingsan.” terang AKP Subarata.
Selanjutnya saksi Ali Imron (57) bersama saksi Sujono (46), warga Desa Semanding RT 006 RW 001 kecamatan Bojonegoro Kota, mendatangi korban dan saat itu saksi melihat korban dalam posisi tengkurap. “Saksi Sujono berupaya menolong korban dengan cara mengangkat korban dan membawa ke salah satu rumah warga, sementara warga yang lain meminta bantuan medis,” lanjut AKP Subarata.
Setelah itu Tim medis datang dan mengecek kondisi korban dan tidak lama kemudian keluarga korban junga datang, yang selanjutnya korban dibawa ke RSUD Bojonegoro dengan menggunakan mobil pribadi. “Selanjutnya peristiwa tersebut dilaporkan ke Polsek Bojonegoro Kota,” imbuh Wakapolsek.
Setelah pihaknya mendapat laporan, Wakapolsek bersama anggota segera mendatangi TKP dan mengecek korban di RSUD Bojonegoro. “Saat petugas datang, korban telah meninggal dunia,” terang Wakapolsek.
Berdasarkan identifikasi, diketahui ciri-ciri mayat, panjang mayat 168 centimeter, memakai pakaian baju koko warna putih celana warna hitam, warna kulit coklat asia, rambut hitam beruban.
“Berdasarkan pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan,” terang AKP Subarata.
Sementara, berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban memiliki riwayat menderita sakit jantung Atas terjadinya peristiwa tersebut, ahli waris korban menerima sebagai musibah dan meminta untuk tidak dilakukan otopsi, yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan. Selanjutnya setelah dibuatkan berita-acara, jenazah korban diserahkan kepada keluarganya untuk proses pemakaman. (inc/imm).