Warung Semok Iwak Gloso Mbak Sumi yang Fenomenal
Jumat, 17 November 2017 10:00 WIBOleh Angga Reza
Oleh Angga Reza
Bojonegoro (Temayang) – Sebuah warung sederhana berdiri di ujung selatan Kabupatan Bojonegoro di dekat jembatan Kedungjati turut Desa Kedungsumber Kecamatan Temayang. Meski sederhana, jangan heran kalau ternyata banyak pengunjung luar Bojonegoro, seperti Nganjuk, Kediri, Jombang yang secara sengaja datang untuk menyantap sajian di warung ini atau sekadar mampir. Tak ada sebutan untuk warung ini selain fenomenal.
Memang kelihatannya sederhana, bangunan warung hanya terbuat rangka kayu yang dikelilingi anyaman bambu. Nama warung terkesan unik, yaitu Warung Semok Iwak Gloso. Meskipun demikian sajian di warung ini tidak kalah dengan menu di restoran mewah. Dan ikan gloso menjadi sajian favorit di warung semok.
Warung ini pertama beroperasi pada tahun 2006 oleh Mbak Sumi. Sejak itu, warung yang buka mulai pukul 8 pagi hingga 4 sore ini tidak pernah sepi pengunjung. Lokasi boleh jauh dari pemukiman penduduk, yakni di tepi jalan kawasan hutan wilayah Kecamatan Temayang-Gondang. Tak ada alasan mengapa warung ini ramai jadi jujugan selain kelezatan dan kekhasan menunya.
Ikan gloso sendiri merupakan jenis ikan di air tawar yang bisa diperoleh dari Waduk Pacal yang lokasinya tak jauh dari warung. Setiap hari ada warga penangkap ikan yang mengirimkan hasil tangkapannya ke warung Semok. Meski begitu, bukan hanya ikan gloso, menu yang disajikan di warung dengan konsep prasmanan ini cukup beragam yaitu wader, nujahir, nila dan udang. Nasinya, selain nasi putih juga ada nasi jagung dan juga tiwul. Ditambah sambal kemangi, tak menu gorengan ikan jadi kian lengkap.
Menu ikan gloso, nila, wader dan udang. Pengunjung bisa memilih sesuka hati hanya dengan Rp15 ribu.
Pengunjung tidak perlu membayar mahal untuk makan di warung semok ini. Hanya dengan Rp15 ribu, pengunjung sudah dapat memanjakan perut sesuka hati.
Selain itu, pengunjung pun juga disuguhi pemandangan indah hijau pepohonan hutan jati, pegunungan, jembatan, dan waduk pacal yang terlihat sedikit. Tempat yang sejuk di bawah naungan pohon asam ini juga cocok untuk berselfie sesuka hati.
Ketika ditemui beritabojonegoro.com (BBC), Mbak Sumi menyampaikan bahwa setiap hari olahannya selalu ludes dibeli pengunjung. “Setiap hari bisa menghabiskan 15 Kg jagung, 5 Kg beras dan nasi tiwul 10 Kg, dan untuk ikan nyaitu tergantung dari hasil tangkapan,” ujarnya dengan bahasa Jawa, Kamis (16/11/2017).
Foto pengunjung sedang makan di bawah pohon. Pemandangan hijau hutan dan perbukitan wilayan selatan Bojonegoro menambah nikmat suasana.
Nasi tiwul dan jagung jadi favorit ketimbang nasi beras. Salah satu pengunjung, Zainal mengakui itu. “Saya lebih suka nasi jagung sama nasi tiwul, ya soalnya kalau nasi putih udah sering makan di rumah,” katanya.
Mbak Sumi memiliki pegawai 5 sampai 7 orang. “Biasanya saya minta tolong tetangga saya, kalau hari Minggu itu bisa sampai 7 orang, ada yang membantu memasak, mencuci piring, ngupas bawang brambang dan menggoreng tempe,” katanya. (ang/moha)