Peristiwa Penemuan Mayat
Mayat Mrs X Ditemukan Mengapung di Bendung Gerak Bengawan Solo Kalitidu
Jumat, 05 Januari 2018 13:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro Kota - Mayat perempuan tanpa identitas (Mrs X) ditemukan mengapung di pintu nomor 7 Bendung Gerak Bengawan Solo, turut wilayah Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro pada Kamis (05/01/2017) sekira pukul 13.45 WIB. Mayat tersebut diketahui warga sekitar mengapung di aliran sungai Bengawan Solo yang kemudian terhenti bercampur sampah, di pintu nomor 7 Bendung Gerak Bengawan Solo, yang saat itu dalam kondisi tertutup.
Menurut keterangan Kapolsek Kalitidu, AKP Sugimat SAg, bahwa kronologi penemuan mayat tersebut bermula, pada Kamis (04/01/2017) sekira pukul 13.45 WIB, saksi Gunawan (50), warga Desa Pungpungan Kecamatan Kalitidu dan saksi Woto (43), perangkat desa setempat, mendapat informasi dari warga bahwa ada sesosok mayat terapung terbawa arus sungai Bengawan Solo mendekati Bendung Gerak di Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu.
“Kedua saksi segera menuju Bendung Gerak guna memastikan informasi tersebut,” terang Kapolsek.
Kemudian sekira pukul 14.35 WIB, sesosok mayat tersebut diketahui oleh kedua saksi dari atas jembatan Bendungan Gerak, terhenti bersama tumpukan sampah, di pintu nomor 7 Bendungan Gerak.
“Kemudian saksi menghubungi Polsek Kalitidudan Tim SAR BPBD Bojonegoro,” lanjut Kapolsek.
Mendapat laporan tersebut, kemudian Kapolsek bersama petugas segera mendatangi lokasi kejadian dan tak lama kemudian, Tim SAR BPBD Bojonegoro juga tiba di lokasi kejadian, guna melakukan evakuasi terhadap korban, namun karena saat tiba cuaca dalam kondisi hujan lebat, proses evakuasi baru dapat dilaksanakan pukul 17.00 WIB.
“Setelah berhasil dievakuasi, jenazah dibawa ke RSUD Bojonegoro guna dilakukan otopsi,” terang Kapolsek.
Masih menurut Kapolsek, setibanya di RSUD Bojonegoro, segera dilakukan otopsi terhadap korban dan berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan Tim Inafis Sat Reskrim Polres Bojonegoro bersama Tim Medis dari RSUD Bojonegoro, diketahui ciri-ciri mayat berjenis kelamin perempuan, rambut hitam, pannjang mayat 160 sentimeter. Selain itu, ditemukan tanda atau ciri-ciri khusus berupa benjolan di punggu kiri dalam korban dengan diameter kurang lebih 2 sentimeter.
“Usia korban diperkirakan lebih dari 60 tahun,” jelas Kapolsek.
Sementara, setelah dilakukan pengecekan dengan menggunakan perangkat MAMBIS milik Sat Reskrim Polres Bojonegoro, identitas korban tidak terbaca, sehingga hingga usai dilakukan otopsi, identitas korban masih belum diketahui.
“Diduga korban belum pernah melakukan perekaman data e-KTP, sehingga datanya belum terekam,” imbuh Kapolsek.
Sementara itu, menurut dokter Sarjono dari RSUD Bojonegoro yang memimpin otopsi terhadap korban, diduga korban telah meninggal dunia kurang lebih 3 (tiga) hari yang lalau dan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau kekerasan pada tubuh korban.
“Penyebab kematian korban murni karena tenggelam,” jelasnya.
Hingga berita ini ditulis, masih belum diketahui identitas korban, sehubungan korban tidak membawa kartu identitas diri sama sekali. Saat ini petugas masih berupaya mencari keluarga korban dan jenazah korban masih terimpan di lemari pendingin Kamar mayat RSUD Bojonegoro, sambil menunggu jika ada keluarga korban yang ingin mengambil jenazah tersebut.
Melalui media ini Kapolsek juga menyampaikan pesan kepada warga masyarakat yang memiliki keluarga dengan cciri-ciri seperti tersebut, dapat menghubungi pihak Polsek Kalitidu atau Polres Bojonegoro dan atau dapat juga langsung datang ke RSUD Bojonegoro.
Jika hingga hari Sabtu (06/01/2018) masih belum ada keluarga korban yang mengambil jenazah tersebut, maka jenazah akan dimakamkan di tempat pemakaman milik RSUD Bojonegoro di Desa Sukorejo Kecamatan Bojonegoro Kota.
“Rencananya besok Sabtu, jenazah akan dimakamkan,” pungkas Kapolsek. (red/imm)