Hari AIDS Sedunia
AIDS Disekitar Kita
Sabtu, 01 Desember 2018 09:00 WIBOleh dr Achmad Budi Karyono
Oleh dr Achmad Budi Karyono
Hari ini, 1 Desember merupakan hari yang ‘ditakuti’ bagi setiap warga yang mengetahui tentang suatu penyakit yang siap menerkam siapapun. Hari AIDS sedunia, untuk memperingatkan warga dunia agar lebih waspada terhadap penyakit yang membuat sengsara berkepanjangan dan mematikan.
Pada tahun 2018 ini Hari AIDS sedunia mengambil tema Saya Berani Saya Sehat, yang antara lain bermakna, berani melakukan tes berarti berani sehat. Warga masyarakat yang berisiko tinggi terhadap paparan AIDS, harus berani menghadapi realitas.
Data yang cukup mengejutkan, bahwa kunjungan poli sebuah rumah sakit yang merawat AIDS pada bulan Nopember 2017 sebanyak 258 pasien, baik itu pasien laki laki maupun pasien perempuan. Padahal jumlah pasien pada bulan yang sama tahun 2016, ‘hanya’ sebanyak 205 pasien.
Dari data kasar itu, perbedaan pasien sejak bulan pada Nopember 2016 dan 2017 sebanyak 53 pasien. Andaikata kita ambil rata rata perbedaan perbulan 30-50 pasien, bisa kita hitung sedikitnya ada peningkatan pasien poli AIDS sebanyak lebih dari 400 pasien AIDS pertahun atau sekitar 40 perbulan, atau kenaikan jumlah penderita sebanyak 25 persen pertahun.
Betapa banyak warga kita yang tertimpa penyakit yang penularannya sebagian besar karena hubungan seks bebas ini. Sementara akankah kita tinggal diam, kurang, atau tidak melaksanakan pencegahan yang harus kita lakukan bersama. Setiap insan medis sudah melakukan preventif tentang rantai penularan penyakit yang cukup menakutkan itu. Namun langkah itu kurang sempurna kalau tidak didukung oleh seluruh elemen masyarakat agar lebih efektif.
Hari ini, kita diingatkan akan ‘garangnya’ penyakit ini agar kita lebih waspada untuk meningkatkan pencegahannya supaya tidak semakin meluas. Penambahan angkapeningkatan diatas, bisa jadi angka yang tercatat dan pasien yang berobat. Itupun data dari salah satu rumah sakit saja dan hanya di satu Kabupaten. Berarti sesungguhnya angka tersebut bisa sedikitnya 5 kali lipat, mengerikan!
Sebaiknya kita harus mengingatkan pada siapapun tentang cepat meluasnya penyakit ini serta mudahnya cara mencegah penyakit ini yang penularannya lewat hubungan seks bebas. Pencegahan kita lakukan mulai dari keluarga, sanak saudara, para kerabat, tetangga dan masyarakat luas.
Membantu mencegah penularan penyakit ini, kita akan ikut berkontribusi menjaga kesehatan generasi muda kita dan ikut andil membangun kesehatan dan kejayaan negeri ini. Kita harus memulai melakukan pola dan gaya hidup sehat.
Semoga kita selalu sehat. (*/imm)
*) Penulis Direktur RS Muhammadiyah Cepu - Blora