24 Barista Adu Kepandaian pada Latte Art Battle Pertama di Bojonegoro
Sabtu, 01 Desember 2018 14:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Sebanyak 24 barista dari berbagai daerah di Jawa Timur, pada Sabtu (01/12/2018) siang, beradu kepandaian dalam event Latte Art Battle atau ajang kreasi lukisan di atas segelas kopi, di KDS Toserba Bojonegoro.
Event yang baru pertama kali digelar di Bojonegoro tersebut dilaksanakan dalam rangka 5th Anniversary KDS Toserba Bojonegoro.
Tiga orang barista profesional dihadirkan untuk menjadi juri dalam event tersebut, yaitu Toni Waringi dari Common Grounds Surabaya; Matthew Alonso, barista muda yang beberapa kali menjuarai latte art competition dan Omar Siarief, trainer dari Toffin Surabaya.
Sementara para barista atau peserta lomba, selain dari lokal Bojonegoro, sebagian besar justru berasal dari luar Kabupaten Bojonegoro, di antaranya dari Kota Surabaya, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, dan Tuban.
Baca: Hadirilah...! Latte Art Battle dan Manual Brew Competition, Pertama di Bojonegoro
Baca juga: Hadiri...! 5th Anniversary KDS Toserba Bojonegoro
Omar Siarief, salah satu juri dalam event tersebut, ditemui awak media ini pada Sabtu (01/12/2018) pagi, usai pertemuan teknik (technical meeting) event tersebut mengungkapkan, bahwa penjurian dalam lomba kali ini menggunakan sistem latte art throwdown.
Menurutnya, penjurian sistem throwdown ini cukup simpel, berbeda dengan sistem untuk kompetisi tingkat nasional. Untuk sistem throwdown ini penjuriannya berdasarkan kontras warna, balance antara kanan dan kiri, volumenya dan tingkat kesulitannya.
Omar Siarief menambahkan, dalam lomba ini dilakukan dengan sistem gugur, di mana masing-masing peserta akan diadu satu lawan satu. Peserta yang berhasil mengalahkan lawannya akan maju ke babak selanjutnya. Setiap peserta diberi waktu tiga menit untuk berkreasi, membuat motif sesuai yang ditentukan juri, yaitu loveheart atau gambar hati.
"Yang dinilai adalah simetris, kesesuaian dengan gambar yang diinginkan, kontras warna, serta tingkat kesulitannya," tambah Omar Siarief.
Masih menutrut Omar Siarief, bahwa perkembangan dunia kopi belakangan ini memang sangat bagus. Saat ini kopi bukan hanya sekedar minuman tetapi juga penunjang gaya hidup. Hal tersebut mendorong orang untuk mengetahui lebih dalam soal kopi hingga membangun bisnis kedai kopi.
"Dengan event ini diharapkan turut berkontribusi dalam menumbuhkan bisnis kedai kopi di Bojonegoro," katanya.
Manajer KDS Toserba Bojonegoro, Ary S Wibowo mengungkapkan bahwa event Latte Art Battle ini merupakan bentuk apresiasi kepada para barista di Kabupaten Bojonegoro.
"Diharapkan akan muncul barista-barista muda dari Bojonegoro. Dengan event ini semoga mereka semakin termotivasi untuk terus berkarya lebih baik lagi," kata Ary.
Ary menambahkan, meskipun sebagian besar peserta berasal dari luar Kabupaten Bojonegoro, namun ada beberapa barista dari Bojonegoro yang turut ambil bagian dalam event tersebut.
“Ada tiga barista perempuan asal Bojonegoro yang menjadi peserta.” kata Ary.
Untuk lomba hari ini, babak penyisihan dilaksanakan pada siang hingga sore hari . Sedangkan untuk final akan dilaksanakan pada malam hari nanti.
“Silakan datang nanti malam di KDS Toserba, untuk menyaksikan final latte art battle,” tutur Ary.
Masih menurut Ary, selain kompetisi Latte Art Battle yang digelar hari ini, pada Minggu (02/12/2018) mulai pukul 10.00 WIB esok, juga di KDS Toserba Bojonegoro, akan digelar Manual Brew Competition, atau kompetisi teknik penyeduhan kopi.
"Bagi anda penikmat kopi, silakan datang untk menyaksikan manual brew competition. Kompetisi ini juga yang pertama di Bojonegoro," kata Ary S Wibowo. (red/imm)