Ulat Bulu Ganggu Aktivitas Pelajar di Semanding Tuban
Senin, 10 Desember 2018 16:00 WIBOleh Achmad Junaidi
Oleh Achmad Junaidi
Tuban - Beberapa hari terakhir, warga di Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban mengeluhkan adanya fenomena ulat berbulu yang berasal dari pohon jati. Ulat bulu tersebut tidak hanya masuk di pemukiman warga, namun hingga masuk ke ruangan kelas sehingga sempat mengganggu aktivitas belajar mengajar, di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Semanding Tuban.
Humas SMPN 4 Semanding, Ninik, ditemui awak media ini pada Senin (10/12/2018) menerangkan bahwa ulat bulu dari daun pohon jati tersebut sudah ada dan merambah ke dalam lingkungan sekolah sejak Kamis (06/12/2018) lalu. Hingga puncaknya pada hari Sabtu (08/12/2018) lalu. Untuk menanggulangi, para guru dan siswa hanya bisa membersihkan dengan menyapu ulat bulu tersebut.
“Ulat bulu itu memasuki mushola sekolah, tempat parkir, ruang guru, dan di halaman sekolah,”ungkap Ninik, Senin (10/12/2018) pagi.
Ninik menambahkan, banyaknya ulat bulu tersebut sempat mengganggu aktivitas belajar mengajar, bahkan sempat membuat kegaduhan, dan para siswa mengeluh gatal-gatal, sehingga pihak sekolah memberikan minyak kayu putih sebagai obat sementara, karena pada Sabtu (08/12/2018) lalu, para siswa sedang menjalani ujian dan tinggal satu mata pelajaran, sehingga setelah selesai, segera dipulangkan.
“Karena jijik, banyak siswa yang berteriak, terutama yang perempuan, karena digoda dan ditakut-takuti oleh siswa laki-laki. Sementara siswa yang mengeluh gatal kami berikan minyak kayu putih. Namun hal tersebut tidak mengganggu aktifitas belajar mengajar,” terangnya.
Sementara itu, Umi Kulsum salah satu siswi kelas VIII B mengatakan, banyaknya ulat bulu tersebut sangat mengganggu aktifitas belajar, sebab pada saat pelajaran berlangsung, terkadang ada ulat yang melintas dan bahkan menempel di pakaian yang membuatnya takut dan jijik, selain itu ia dan beberapa teman sekelasnya juga mengaku gatal-gatal.
“Ya geli ya takut gitu, karena ulatnya banyak sekali, bahkan ada salah satu teman sekelas sampai nangis karena ketakutan,” jelas gadis manis itu.
Di tempat berbeda, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Joko Ludiono saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp menjelaskan, memang ulat bulu tersebut sudah menyebar di beberapa wilayah kecamatan yang banyak pohon jatinya, tetapi pihaknya belum mendapatkan laporan dari pihak Kecamatan terdampak.
"Ini sudah menjadi fenomena tahunan, jika sudah musim hujan, ulat juga akan menghilang dengan sendirinya. Selain itu, kami juga belum mendapatkan laporan dari camat. Jika ada, kita akan tangani melalui teknis penyemprotan,” pungkas Joko. (jun/imm)