Peristiwa Orang Meninggal Mendadak
Seorang Petani di Kapas Bojonegoro, Meninggal Dunia di Sawah, Diduga Serangan Jantung
Minggu, 16 Desember 2018 15:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Kapas) - Seorang petani bernama Sulaiman (68), warga Desa Tanjungharjo RT 004 RW 001Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, pada Minggu (16/12/2018) sekira pukul 09.00 WIB pagi tadi, meninggal dunia di area pesawahan desa setempat.
Saat peristiwa tersebut terjadi, korban hendak menuju ke sawah miliknya dan saat melintas di pematang sawah, korban merasakan sesak nafas sehingga korban di tolong oleh tetangganya yang sama-sama berada di sawah. Namun tidak lama berselang korban diketahui telah meninggal dunia. Diduga penyebab kematian korban diakibatkan penyakit jantung yang telah dideritanya kambuh.
Menurut keterangan Sutiono (54), tetangga korban, kronologi kejadian tersebut bermula, saat itu korban berangkat menuju ke sawah dengan menggunakan sepeda pancal sambil membawa pupuk. Saat sampai disawah, korban berjalan di pematang sawah dan sat itulah korban merasakan sesak nafas sehingga Sutiono berupaya menolong korban dengan membawakan sepeda dan pupuk yang dibawa korban, menuju ke lokasi sawah korban, sedangkan korban sementara dibiarkan duduk di pematang sawah.
“Sebelum saya sampai di sawah milik korban, saya menengok ke belakang dan ternyata korban sudah tergeletak,” tutur Sutiono.
Mengetahui hal tersebut, Sutiono segera berlari untuk menolong korban. “Setelah saya lihat, korban ternyata sudah meninggal dunia, sehingga saya segera memberitahu warga yang ada di sawah.” katanya.
Sementara itu, menurut ketarangan Kapolsek Kapas, AKP Ngatimin SH, setelah pihaknya menerima laporan, dirinya bersama anggota dan petugas medis dari Puskesmas Tanjungharjo, segera mendatangi rumah duka untuk melakukan identifikasi dan olah TKP di lokasi kejadian.
“Saat kami datang, jenazah korban telah dievakuasi oleh warga menuju rumah duka,” kata Kapolsek.
Berdasarkan hasil identifikasi, diketahui ciri-ciri mayat, panjang mayat 155 sentimeter, kulit sawo matang, rambut hitam beruban, korban mengenakan kaos pendek warna hijau dan celana pendek warna hitam.
Sedangkan berdasarkan pemeriksaan medis yang dilakukan petugas dari Puskesmas Tanjungharjo, dokter Fifin Erliana dan Setio Budi Purwanto SKep NS, tidak di temukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.
Dan menurut keterangan keluarganya, sejak kurang lebih dua bulan lalu korban menderita nyeri dada dan sesak nafas bila dibuat kerja.
“Diduga penyebab kemaian korban karena serangan jantung,” Kata Kapolsek.
Atas terjadinya peristiwa tersebut, ahli waris korban menerima peristiwa ini sebagai musibah dan meminta untuk tidak dilakukan otopsi, yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan tidak akan menutut pihak manapun atas meninggalnya korban.
“Setelah dibuatkan berita-acara, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.“ pungkas Kapolsek. (red/imm)