Runtuhnya Atap Gedung SDN Growok 2 Dander Bojonegoro, Diduga Karena Lapuk
Kamis, 20 Desember 2018 17:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Dander) - Diberitakan sebelumnya, pada Rabu (19/12/2018) sekira pukul 22.00 WIB tadi malam, bangunan atap dan plafon tiga ruang kelas, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Growok 2 Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro, runtuh.
Runtuhnya atap tersebut diduga karena kondisi bangunan yang sudah lapuk dan belum dilakukan perbaikan.
Baca: Bangunan SDN Growok 2 Dander Bojonegoro Roboh, Kerugian Diperkirakan Capai Ratusan Juta
Kepala SDN Growok 2 Kecamatan Dander, Marwito SPd, ditemui awak media ini pada Kamis (20/12/2018) siang menuturkan bahwa sebelumnya, bangunan atap gedung tersebut sudah mengalami kerusakan dan oleh pihak sekolah sudah tidak boleh ditempati untuk kegiatan belajar mengajar, karena membahayakan siswa.
“Sebelumnya sudah ada plafon yang jatuh dan itu sudah saya larang untuk ditempati kelas,” tutur Marwito SPd.
Marwito menambahkan, tiga ruang kelas, yaitu ruang kelas tiga, kelas empat dan kelas lima, saat ini tidak dapat digunakan lagi, sebelum diadakan perbaikan. Namun demikian, runtuhnya atap sekolah tersebut untuk sementara ini belum mengganggu kegiatan belajar-mengajar.
“Saat ini para siswa sedang libur sekolah.” katanya menambahkan.
Masih menurut Marwito, usai libur sekolah pihaknya nantinya akan memindahkan seluruh siswa kelas tiga, empat dan lima, untuk mengikuti proses belajar mengajar di tempat lain, sambil menunggu proses pembangunan sekokah selesai.
“Nanti mau tidak mau ya harus pinjam tetangga. Pinjam rumah warga, selama gedung ini dibangun,” tuturnya menjelaskan.
Deberitakan sebelumnya, peristiwa runtuhnya atap dan plafon tiga ruang kelas, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Growok 2 Kecamatan Dander bermula pada pukul 20.00 WIB, sejumlah saksi mendengar ada suara kayu yang patah, yang bersasal dari lingkungan sekolah tersebut. Kemudian sekira pukul 22.00 WIB, tiba-tiba atap dan plafon gedung tersebut runtuh secara bersamaan.
Tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka dalam perisitiwa tersebut. Kerugian material masih dalam penghitungan petugas yang diperkirakan mencapai Rp 200 juta. (red/imm)