Peristiwa Banjir dan Tanah Longsor
Banjir Bandang dan Tanah Longsor Terjadi di Gondang Bojonegoro
Minggu, 03 Maret 2019 21:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Gondang) - Akibat hujan deras yang terjadi di wilayah Kecamatan Gondang Kabupaten Bojonegoro, pada Minggu (03/03/2019) sore hingga petang tadi, mengakibatkan Sungai Pacal yang berada di Desa Gondang meluap dan menggenangi area pesawahan dan pemukiman warga di Dusun Lor Klai.
Selain itu, tembok penahan tanah milik warga di Desa Sambongrejo Kecamatan Gondang dilaporkan longso atau ambrol dan menimpa rumah milik tetanganya.
Tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka dalam peristiwa tersebut, sementara kerugian material masih dalam pendataan petugas.
Kondisi luapan air Kali Pacal di Dusun Lor Kali Desa Gondang Kecamatan Gondang Bojonegoro. Minggu (03/03/2019)
Kapolsek Gondang, AKP Puspito, saat dihubungi awak media ini membenarkan, bahwa akibat hujan lebat pada siang hingga sore tadi, mengakibatkan terjadinya banjir bandang di wilayah Dusun Lor Kali Desa Gondang Kecamatan Gondang.
Kapolsek menambahkan, dampak yang ditimbulkan akibat meluapnya Kali Pacal tersebut berimbas tergenangnya jalan perkampungan dan lahan pertanian serta masuk ke pemukiman warga yang berada di Dusun Lor Kali Desa Gondang.
“Banjir tersebut akibat Kali Pacal meluap. Korban jiwa nihil. Saat ini petugas masih melakukan pendataan,” terang Kapolsek.
Kondisi tembok penahan tanah milik Siswoko, yang ambrol dan menimpa rumah milik Suwito. Minggu (03/03/2019)
Secara terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia SSos, kepada awak media ini menuturkan, bahwa selain banjir bandang yang terjadi di Desa Gondang, akibat hujan deras yang terjadi pada sore hingga petang tadi juga mengakibatkan tanah longsor, di Dusun Kadung Desa Sambong Rejo Kecamatan Gondang.
Menurut Nadif Ulfia, tembok penahan tanah milik Siswoko, yang baru di bangun seminggu yang lalu jebol dan menimpa rumah milik Suwito yang berada di sebelah selatan rumah Siswoko.
“Siswoko diperkirakan mengalami kerugian material sebesar 10 juta rupiah. Sedangkan Suwito mengalami kerugian 8 juta rupiah,” kata Nadif Ulfia.
Saat ini, lanjut Nadif Ulfia, pihaknya bersama-sama aparat setempat masih melakukan pendataan dan khusus untuk penghuni rumah yag tertimpa longsoran, diharapkan meningkatkan kewaspadaan, karena dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.
“Kebutuhan mendesak saat ini adalah alat berat untuk membersihkan longsoran,” pungkasnya. (red/imm)