Peristiwa Orang Meninggal Mendadak
Diduga Penyakit Darah Tinggi Kambuh, Warga Trucuk Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Sawah
Selasa, 12 Maret 2019 15:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Trucuk) - Seorang petani bernama Surandi bin Dul Salam (64), warga Desa Sumbangtimun RT 010 RW 003 Kecamatan Trucuk Kabupatten Bojonegoro, pada Selasa (12/03/2019) sekira pukul 08.30 WIB, ditemukan oleh tetangganya, meninggal dunia di area pesawahan desa setempat.
Sebelumnya, korban hendak menanam padi di sawah mliknya, namun diduga karena penyakit darah tinggi yang dideritanya kambuh dan tidak ada yang menolong, sehingga korban meninggal dunia di area pesawahan tersebut.
Anggota Polsek Trucuk dan petugas medis dari Puskesmas Trucuk, saat mengidentifikasi korban, Surandi bin Dul Salam (64), yang meninggal dunia di area pesawahan desa setempat, Selasa (12/03/2019)
Menurut keterangan Kapolsek Trucuk, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Wiwin Rusli SH, bahwa kronologi kejadian tersebut bermula pada Selasa (12/03/2019) pagi, korban hendak menanam bibit padi di sawah miliknya.
Selanjutnya, tetangga korban yang bernama Widarto bin Kasmani (20) sedang ke sawah dan mengetahui ada orang yang tergeletak di pematang sawah milik orang tuanya, Kasmani bin Sukimin, sehingga saksi Widarto segera mendekati orang tersebut, yang ternyata adalah korban, Surandi bin Dul Salam.
“Setelah di cek ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kapolsek.
Mengetahui kejadian tersebut, Saksi Widarto segera meminta banutan pada warga sekitar dan peristiwa tersebut oleh warga dilaporkan ke perangkat desa setempat dan diteruskan dilaporkan ke Polsek Trucuk, sehingga setelah menerima laporan tersebut, anggota Polsek Trucuk bersama petugas medis dari Puskesmas Trucuk, segera mendatangi lokasi kejadian, guna mealkukan identifikasi dan olah TKP.
“Setelah dilakukan identifikasi, selanjutnya jenazah korban dibawa ke rumah duka,” kata Kapolsek.
Berdasarkan hasil identifikasi, diketahui ciri-ciri mayat, panjang mayat 160 sentimeter, kulit coklat asia, rambut pendek putih beruban, korban menggunakan kaos lengan panjang warna merah kombinasi putih dan celana pendek warna hitam.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dari Puskesmas Truduk, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.” jelas Kapolsek.
Sementara berdasarkan keterangan keluarganya, korban memiliki riwayat menderita penyakit tekanan darah tinggi.
“Diduga penyebab kematian korban akibat penyakit darah tingginya kambuh dan tidak ada yang menolong, hingga akhirnya korban meninggal dunia," tutur Kapolsek.
Dengan adanya kejadian tersebut, ahli waris korban menolak untuk dilakukan otopsi dan tidak menuntut hukum kepada siapapun atas kejadian tersebut, dengan dibuatkan surat pernyataan tidak bersedia dilakukan autopsi mayat.
“Setelah dibuatkan berita-acara yang diketahui dan disaksikan perangkat desa setempat, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.” pungkas Kapolsek. (red/imm)