Ekonomi Kreatif
Pemuda di Blora ini Manfaatkan Bambu Jadi Kerajinan Gelas Cantik
Rabu, 10 Juli 2019 11:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Banyaknya pohon bambu yang tumbuh di wilayah Desa Keser Kecamatan Tunjungan Blora, membuat sejumlah pemuda memanfaatkan bambu di sekitarnya untuk membuat kerajinan bernilai jual.
Lulus Nur Rohman (19) dan Teguh Wahyudi (17) keduanya pemuda asal Dukuh Bengir Desa Keser RT 002 RW 005 Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora ini memanfaatkan batang bambu menjadi kerajinan bernilai jual ekonomi.
"Ini atas inisiatif muncul karena banyaknya bambu yang ada, sehingga ingin memanfaatkan bambu dan rantingnya untuk membuat seni bernilai,” tutur Lulus Nur Rohman, kepada awak media ini, Rabu (10/07/2019)
Menurutnya ide kreatifitas ini muncul ketika melihat banyaknya pohon bambu yang ada namun belum maksimal dalam pemanfaatnya sehingga berawal mencoba akhirnya menjadikan sebuah karya dan kerajian bernilai jual.
Selain membuat kerajinan gelas dari batang Bambu, Lulus juga membuat kerajinan lain seperti Piala,Teco yang bahannya juga dari bambu.
"Kalau di desa, batang bambu hanya terpakai untuk buat pagar pekarangan, dan belum dimanfaatkan secara maksimal, dan ini kami coba untuk memanfaatkannya," kata Lulus menambahkan.
Lulus menjelaskan, untuk membuatnya butuh ketelitian dan kesabaran agar mendapatkan hasil seperti diinginkan.
"Sehari membuat bisa mencapai 10-15 gelas, dan satu gelas harganya mulai 5 ribu hingga 15 ribu tergantung besar kecil dan kesulitan dalam membuatnnya," tuturnya.
Saat ini, lanjut Lulus, usaha membuat kerajinan gelas dari bambu mulai dilirik pemesan dari luar Kabupaten Blora dan dalam kota Blora. Para pemesan kebanyakan digunakan untuk perlengkapan rumah makan yang bernuansa desa.
"Untuk pemasaran kami menggunakan media Sosial dan beberapa kali pernah kirim ke Jakarta, Solo, Semarang, Rembang dan lokal Blora sendiri," tutur Lulus.
Lulus Nur Rohman (19) dan Teguh Wahyudi (17) pemuda asal Dukuh Bengir Desa Keser Kecamatan Tunjungan Blora, yang memanfaatkan batang bambu menjadi kerajinan bernilai jual ekonomi.
Sementara itu pengerajin lainnya, Teguh Wahyudi mengaku hasil kreativitas yang baru berjalan enam bulan itu ternyata mampu membuahkan prospek untuk menopang ekonomi. Dengan kerajinan gelas ini, ke depan ia berharap mampu membantu Pemerintah Desa dan Pemerintah Daerah dalam membuka peluang usaha.
“Semoga dengan kerajinan ini bisa membuka peluang usaha di desa demi memajukan desa, dan mampu mengurangi pengangguran yang ada,” kata Teguh berharap.
Sementara itu Vinda Hanifa, salah seorang pembeli, mengaku tertarik begitu melihat dari sosial media. Sehingga datang dan membelinya.
“Awalnya saya melihat dari medsos akhirnya saya datang untuk melihat langsung. Saya juga informasikan kepada teman-teman sosial media lainya, ternyata mereka juga minat. Ini sangat bagus dan kreatif banget, apalagi harganya terjangkau, tidak harus jauh-jauh beli di kota lain, di Blora ada pengrajin seperti ini,” katanya. (teg/imm)