Jaga Situasi Kamtibmas Tetap Kondusif, Polres Bojonegoro Gelar Pembinaan Tiga Pilar Plus
Senin, 18 November 2019 12:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Polres Bojonengoro, pada Senin (18/11/2019) bertempat di Gedung Tri Darma Bojonegoro, menggelar pembinaan tiga pilar, plus elemen masyarakat, dalam rangka membangun Sinergitas TNI, Polri dan Masyarakat (Segitigamas), guna mewujudkan situasi kantibmas yang aman dan kondusif di wilayah Kabupaten Bojonegoro.
Acara tersebut dihadiri Bupati Bojonegoro, DR Hj Anna Muawanah; Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli SIK MH MSi; Kasdim 0813 Bojonegoro, Mayor Inf Hairil Ahmad; Pengamat terorisme dan mantan napi teroris, DR Ali Fauzi Manzi, Ketua FKUB Kabupaten Bojonegoro, KH Alamul Huda; Forpimca, pemerintah desa, Babinsa dan Babinkamtibmas, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat dari wilayah Kecamatan Sekar, Bubulan, Dander, Trucuk, Sukosewu, Sugihwaras, Temayang, Gondang dan Malo, yang berjumlah 400 orang.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saat beri sambutan acara pembinaan tiga pilar, plus elemen masyarakat, dalam rangka membangun Sinergitas TNI, Polri dan Masyarakat (Segitigamas). Senin (18/11/2019)
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, salam sambutannya menuturkan bahwa kegiatan pembinaan tiga pilar plus tersebut bertujuan untuk mengukuhkan kerukunan serta menguatkan sinergitas TNI, Polri dan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro.
"Tujuan acara ini dalam rangka membangun dan memupuk Sinergi TNI, Polri dan masyarakat demi terciptanya situasi keamanan yang kondusif di Kabupaten Bojonegoro, serta untuk memberi pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya dan ancaman terorisme." kata Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah.
Pada kesempatan tersebut, Bupati juga berharap agar masyarakat mendukung program pembangunan pemerintah, di Kabupaten Bojonegoro program, baik program nasional maupun daerah.
"Banyaknya informasi yang menyesatkan, sehingga kita harus tabayun dan tawasut, agar tidak mudah terpropokasi dengan memupuk rasa gotong-royong di kalangan masyarakat." kata Bupati Dr Hj Anna Muawanah.
Penandatanganan kesepakatan Segitigamas oleh Bupati, Kapolres, dan perwakilan tokoh agama serta tokoh masyarakat. di sela-sela acara pembinaan tiga pilar, plus elemen masyarakat. Senin (18/11/2019)
Sementara itu, pengamat terorisme dan mantan napi terorisme, DR Ali Fauzi Manzi, dalam paparannya menyampaikan materi terkait sejarah dan perkembangan terorisme dan radikalisme di Indonesia. Menurutnya, teroris masih menjadi ancaman serius buat Indonesia di mana dari tahun 2000- 2019, telah terjadi lebih dari 310 aksi teror.
"Faktor join kelompok teror dikarenakan friendship atau pertemanan dan kinship atau kekerabatan. Kerena itu friendship dan kinship bisa juga digunakan untuk membawa mereka kembali ke kehidupan normal." kata Ali Fauzi.
Ali Fauzi menuturkan bahwa terorisme bukan produk istan, karena teroris bukan produk dari keputusan singkat, tetapi hasil proses panjang dan perlahan-lahan mendorong komitmen pada aksi kekerasan atas nama tuhan.
"Faktor dominan sebagai driver terorisme di antaranya faham keagamaan, reaksi terhadap penindasan, pengaruh terorisme global dan kebencian terhadap penguasa." kata Ali Fauzi.
Dalam acara tersebut juga dilaksanakan penandatanganan kesepakatan Segitigamas oleh Bupati, Kapolres, dan perwakilan tokoh agama serta tokoh masyarakat. (red/imm)