Peristiwa Orang Meninggal Mendadak
Seorang Petani Warga Padangan Bojonegoro Meninggal Dunia Saat Memupuk Padi di Sawah
Minggu, 26 April 2020 19:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Padangan) - Seorang laki-laki bernama Yanto (45), warga Desa Sidorejo RT 006 RW 002 Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro, pada Minggu (26/04/2020) sekira pukul 14.30 WIB, ditemukan meninggal dunia di pematang sawah miliknya yang berada di pinggir desa setempat.
Sebelumnya, korban sedang memupuk padi di sawah miliknya, namun tiba-tiba korban jatuh tertelungkup di pematang sawah. Seorang saksi yang mengetahui kejadian tersebut segera berupaya menolong korban, namun setelah didekati ternyata korban tidak bergerak sehingga saksi tersebut setgera memberitahu warga lainnya, dan setelah diteliti, ternyata korban telah meninggal dunia.
Menurut keterangan keluarganya, korban memiliki riwayat sakit lambung. Diduga penyebab kematian korban karena penyakit yang dideritanya kambuh secara mendadak hingga akhirnya korban meninggal dunia.
Petugas saat lakukan olah TKP, di lokasi korban Yanto (45), warga Desa Sidorejo Kecamatan Padangan Bojonegoro, yang meninggal di pematang sawah desa setempat. Minggu (26/04/2020)
Kapolsek Padangan, Komisaris Polisi (Kompol) Singgih Sujianto, kepada media ini menjelaskan bahwa kronologi kejadian tersebut bermula pada Minggu (26/04/2020), sekiran pukul 14.00 WIB, korban sedang memupuk padi di sawah miliknya.
Tidak jauh dari lokasi sawah milik korban, ada seorang saksi bernama Kastun (60) warga Desa Nguken RT 008 RW 002 Kecamatan Padangan yang sedang mengairi sawah miliknya.
"Tidak lama kemudian saksi melihat korban yang sedang memupuk padi tersebut tiba-tiba jatuh tersungkur, dengan posisi tertelungkup di pematang sawah." kata Kapolsek, Kompol Singgih Sujianto.
Mengetahui kejadian tersebut, saksi Kastun segera berupaya menolong korban dan setelah korban didekati, ternyata korban tidak bergerak, karena takut saksi Kastun segera memberitahukan warga lainnya yang berada di sawah tersebut.
"Setelah diteliti bersama warga, ternyata korban telah meninggal dunia sehingga kejadian tersebut dilaporkan kepada perangkat desa setempat dan diteruskan ke pihak kepolisan," kata Kapolsek.
Kapolsek menjelaskan, berdasarkan hasil identifikasi, diketahui ciri-ciri mayat, jenis kelamin perempuan, panjang mayat 163 sentimeter, kulit sawo matang, rambut pendek, korban mengenakan pakaian kaos panjang warna biru dan celana pendek warna hitam. Sementara, berdasarkan keteangan keluarganya, korban mempunyai riwayat sakit lambung.
"Sedangkan berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Petugas Medis Puskesmas Padangan bahwa tidak diketemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan." kata Kapolsek.
Masih menurut Kapolsek, bahwa keluarga korban dan ahli waris tidak bersedia untuk dilakukan otopsi, karena kematian korban murni karena sakit atau memiliki riwayat sakit lambung. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah korban, dan tidak akan menuntut kepada pihak manapun dengan membuat surat pernyataan menolak adanya otopsi.
"Selanjutnya jenazah Korban kami serahkan kepada keluarganya untuk dikebumikan sebagaimana mestinya." kata Kapolsek Padangan, Kompol Singgih Sujianto. (red/imm)