News Ticker
  • Usai Evaluasi Kemenkeu dan Mendagri, Bupati Bojonegoro Akan Evaluasi Menyeluruh OPD Soal Pengelolaan Anggaran
  • Pertamina Patra Niaga Masif Siagakan Layanan dan Kualitas BBM, Pastikan Penanganan Terukur
  • ASN Bojonegoro Didorong Kuasai Data Spasial dan SPBE untuk Percepatan Transformasi Digital
  • Emas dan Telur Ayam Jadi Pemicu Utama Inflasi Bojonegoro, TPK Hotel Naik Saat Ada Event Pemkab
  • Harga Pupuk Bersubsidi Turun, Petani Bojonegoro Sambut Gembira
  • Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?
  • Prakiraan Cuaca Kabupaten Bojonegoro. Selasa, 04 November 2025
  • 04 November
  • Bupati Wahono Tegaskan Gayatri adalah Langkah Awal Kemandirian Ekonomi Keluarga
  • Bengkel Mitra Pertamina di Bojonegoro Padat, Puluhan Kendaraan Ditangani Cepat
  • Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Indonesia Punya Peluang Besar
  • Kekosongan Kursi Kepala OPD Bertambah Setelah Pelantikan Sekda Baru
  • Gubernur Khofifah Ajak Warga Jatim Rawat Persatuan di Tengah Dinamika Global
  • Menko PMK Dorong Pemkab Bojonegoro Lakukan Transformasi dan Kolaborasi di Tengah Tantangan Fiskal
  • Pemkab Bojonegoro Tegaskan Komitmen Transparansi dan Kesejahteraan Pekerja Tembakau
  • SH Terate Cabang Bojonegoro Resmi Buka Program Latihan Pencak Silat Usia Dini
  • Offroad Bojonegoro 2025, dari Medan Lumpur Tumbuh Solidaritas dan Cinta Alam
  • Prakiraan Cuaca Kabupaten Bojonegoro, Senin 03 November 2025
  • 03 November
  • Medhayoh Night Run Jadi Agenda Penutup HJB 348
  • Gubernur Jatim Luncurkan Inovasi Baru Layanan Kesehatan RSUD dr Soetomo
  • 02 November
  • Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin
  • Normatif Siap Rilis Album Terbaru 'Normatif II: Kejar Dunia 9-5'
Peran Media Massa di Tengah Pandemi Covid-19

Virus Corona

Peran Media Massa di Tengah Pandemi Covid-19

COVID-19 pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Sumber penularan 'pneumonia misterius" ini masih belum diketahui pasti, tetapi kasus pertama dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan.
Sejak 31 Desember 2019, kasus ini meningkat pesat, yang kemudian menyebar dengan cepat ke sejumlah negara dan teritori. Saat ini virus tersebut telah menyebar secara global dan dinyatakan sebagai pandemi global.
 
 
Ratusan ribu hingga jutaan orang dinyatakan positif mengidap virus ini. Bahkan tidak sedikit korban jiwa yang jatuh karena virus misterius ini. Penyebaran penyakit ini telah memberikan dampak luas secara sosial dan ekonomi. Selain itu masih banyak kontroversi seputar penyakit ini, termasuk dalam aspek penegakkan diagnosis, tata laksana, hingga pencegahan.
 
Awalnya, penyakit ini dinamakan sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV), kemudian WHO mengumumkan nama baru pada 11 Februari 2020, yaitu Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Sementara, Covid-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada 2 Maret 2020.
 
Media telah mengikuti setiap perkembangan dari kejadian ini, dengan berbagai cerita, judul berita yang tak ada hentinya, dan pembaruan status terus menerus selama kurang lebih 3 bulan terakhir. Dapat dilihat ada beberap tantangan yang harus dihadapi wartawan atau jurnalis selama pandemi Covid-19, dan bagaimana peran media dalam mengendalikan isu yang ada.
 
Sudah terhitung kurang lebih empat bulan sejak wabah Covid-19 pertama kali dilaporkan. Jika kita membandingkan jumlah yang diketahui saat pertama kali virus ini muncul dengan jumlah yang diketahui sekarang, kasus ini memang luar biasa. Rentetan cerita baru terus bermunculan, membuat bingung siapapun yang mencoba mengikuti cerita ini. Sepenggal berita yang kita baca pagi ini, bisa saja sudah kadaluarsa di pagi selanjutnya karena banyaknya informasi yang terus masuk. Banyaknya informasi yang masuk ini juga yang membuat masyarakat sulit membangun kepercayaan karena banyak pandangan dan pendapat berbeda mengenai kasus-kasus virus ini.
 
Dengan keadaan yang sedemikian rupa ini, wartawan, jurnalis, dan organisasi (perusahaan) media memiliki peran penting dalam mengikuti perkembangan wabah dengan informasi yang dapat diandalkan dan memeriksa (melakukan klarifikasi) fakta dari informasi tersebut, agar tetap bisa dijadikan sumber terpercaya oleh masyarakat.
 
Salah satu bagian yang paling mudah bergerak dalam wabah ini adalah jumlah kasus yang terus meningkat setia harinya. Jumlah yang terus bertambah ini sudah jelas menarik perhatian publik, tetapi juga penting untuk mengomunikasikan cerita dibalik angka-angka tersebut, apa yang akan dilakukan negara untuk merespon penyakit ini dan apa yang dapat dilakukan individu, juga memastikan cerita ini memiliki informasi yang dapat ditindaklanjuti, agar masyarakat dapat percaya. Masyarakat akan merasa lebih lega dan nyaman saat informasi terkait isu ini jelas dan transparan.
 
 
Awalnya, wabah Covid-19 ini hanya berdampak pada bidang kesehatan dan sains saja. Namun, setelah penyebarannya terjadi secara global, penyakit baru ini mulai memengaruhi berbagai bidang lain, seperti pariwisata dan perjalanan, ekonomi dan bisnis, bahkan olahraga.
 
Adapun kasus dari dampak wabah ini antara lain pembatasan perjalanan yang diberlakukan sebagian besar negara guna menghindari penyebaran wabah, ketakutan akan pasar saham yang bisa saja turun kapan saja, sampai potensi pembatalan Olimpiada Tokyo 2020.
Kejadian-kejadian tidak terduga ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi jurnalis dan perusahaan media. Banyak jurnalis yang sekarang meliput, harus belajar tentang wabah Covid-19 ini, karena adanya potensi kesalahan informasi secara tidak sengaja yang berujung menyesatkan masyarakat luas.
 
Masalah yang sedang dihadapi banyak media saat ini adalah penyebaran informasi yang salah. Hal ini sering dan masih banyak terjadi; tidak hanya di bidang kesehatan dan sains, tetapi juga di bidang politik atau pun bidang-bidang lainnya. Banyak teori beredar tentang SARS-CoV-2, menyatakan bahwa virus ini merupakan rekayasa di laboratorium sebagai agen bioterorisme atau disebabkan oleh jaringan seluler 5G, padahal kenyataan lapangan belum atau bahkan tidak ada kaitannya dengan teori-teori tersebut.
Selain banyaknya teori-teori yang beredar, ada juga banyak oknum yang memanfaatkan momen ini untuk melakukan kecurangan, seperti mempromosikan obat Covid-19 palsu dengan harga tertentu atau menjual sanitizer dan masker dengan harga berkali-kali lipat lebih mahal dari harga normal.
 
Tantangan lain yang harus dihadapi adalah menghindari stigma. Di awal penyebaran wabah Covid-19, sebelum penyakit ini resmi diberi nama tersebut, tidak sedikit pihak yang menyebut virus ini sebagai 'virus Wuhan’. Secara tidak langsung, kata-kata ini memiliki kecenderungan menstigmasi individu yang berada di wilayah tersebut. Yang lebih parahnya lagi, hal ini bisa memengaruhi hubungan dengan orang-orang dari etnis tersebut, bahkan dapat memicu ketakutan dan xenophobia. (red, xenophobia adalah ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain atau orang yang dianggap asing. sumber: wikipedia)
 
Tumbuhnya stigma dalam masyarakat dapat memperburuk keadaan, terutama pada pengendalian wabah. Individu dari wilayah tersebut akan menyembunyikan penyakit atau gejala terkait penyakit tersebut untuk menghindari diskriminasi atau mencegah layanan kesehatan. Padahal saat-saat seperti ini bukanlah waktunya untuk menyebar rumor dan stigma, tetapi menumbuhkan solidaritas.
 
Peran sumber media terpercaya bukan hanya untuk mengabaikan tetapi juga menyangkal informasi yang salah. Hal ini dapat dilakukan dengan memikirkan apa atau siapa yang mungkin dipercayai audiens, seperti pakar terpercaya, menunjukkan empati kepada mereka yang terkena dampak, atau menggunakan bahasa yang sesuai dalam menyampaikan isu.
Bahasa yang tepat sangat diperlukan untuk melawan stigma. Virus tidak membedakan antara kebangsaan atau hal lain, jadi tidak ada alasan bagi jurnalis untuk menulis stigma yang bisa merugikan pihak tertentu. Daripada membuat berita yang akan membangun stigma dan akhirnya merugikan pihak tertentu, akan lebih baik bagi para jurnalis untuk menawarkan informasi praktis kepada audiens, seperti nomor telepon lokal yang relevan untuk layanan kesehatan atau saran tentang mencuci tangan dan langkah lain untuk menghindarkan diri agar tidak terjangkit penyakit.
 
 
 
 
 
Media massa jelas memiliki peran besar dan beragam dengan kondisi masyarakat yang tengah berada di situasi seperti ini. Apa yang disampaikan media massa sudah pasti berpedoman pada kaidah jurnalistik yang berlaku juga sesuai dengan prinsip jurnalisme. Namun, media juga memiliki peran penting dalam memberikan sesuatu yang penting dan patut dipikirkan oleh masyarakat.
Media bukan mempengaruhi pikiran masyarakat tetapi memberikan isu yang harus dipikirkan. Dengan begitu, masyarakat akan menilai bahwa apa yang dianggap penting oleh media adalah hal yang juga harus dipikirkan atau setidaknya memengaruhi persepsi masyarakat terkait isu tersebut.
Hal ini sesuai dengan Agenda Setting Theory yang menggambarkan pengaruh media, di mana inti teori ini adalah pembentukan kepedulian dan perhatian masyarakat terkait isu yang ditampilkan.
 
Dalam Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, pada pasal 1 disebutkan bahwa pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya, dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
 
Sementara pada Pasal 3 disebutkan bahwa pers nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial, serta pers nasional dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi.
 
Sedangkan dalam pasal 6 disebutkan bahwa pers nasional melaksanakan peranannya untuk: memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui; menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum, dan Hak Asasi Manusia, serta menghormat kebhinekaan; mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar; melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum; memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
 
 
 
Media massa memiliki beragam peran dan fungsi dalam berbagai aspek kehidupan yang merupakan bentuk alat komunikasi massa yang didefinisikan sebagai proses menyampaikan dan bertukar informasi kepada khalayak secara luas dan beragam, dalam upaya mempengaruhi dengan berbagai cara.
Hingga saat ini, media massa menjadi kebutuhan dalam kehidupan manusia. Informasi dari isu yang sedang ramai dibicarakan bisa didapatkan di sini dengan mudah, khususnya melalui media siber; hanya perlu mengetik kata kunci tentang suatu isu, dalam waktu beberapa detik beragam informasi akan ditampilkan.
 
Peran dan fungsi media massa ini juga berlaku pada isu yang sedang dan masih ramai dibicarakan ini, yaitu Covid-19. Tanpa adanya media massa, masyarakat tidak akan pernah tahu seberapa menakutkan wabah baru yang misterius ini, masyarakat tidak akan pernah tahu perkembangan dari kasus diberbagai negara di dunia, masyarakat tidak akan pernah tahu upaya penanggulangan atau cara untuk sekadar menjauhkan diri agar tidak tertular. Tanpa adanya media massa, dari mana masyarakat akan tahu berapa puluh ribu kasus yang bertambah, berapa juta kasus yang masuk, berapa ratus ribu orang yang telah sembuh, atau bahkan berapa ratus ribu orang yang meninggal karena wabah ini.
 
Dengan ini, media massa punya peran besar dan beragam bagi masyarakat. wartawan, jurnalis, dan perusahaan media, harus memanfaatkan ini dengan sebaik-baiknya dan dengan bijaksana. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat lalu menyebarkan berita yang dapat dipertanggungjawabkan, sesuai fakta dan tidak menyesatkan. Masyarakat yang menggunakan juga diharuskan tetap berhati-hati dalam memilih berita dengan tidak mudah percaya pada berita yang belum tentu benar faktanya dan dengan memberikan tanggapan positif pada setiap isu yang dibicarakan. (*/imm)
 
 
*) Penulis: Mahasiswi D3 Hubungan Masyarakat, UNS Surakarta
 
Ilustrasi: Coronavirus Infographic (sumber: freepik)
 
 
Banner Ucapan HJB Bupati dan Wabup
Berita Terkait

Videotorial

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Berita Video

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Bojonegoro - Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah dan Ketua DPRD Abdulloh Umar, bersama jajaran Forkopimda Bojonegoro ...

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2025 ini dialokasikan bakal menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) sebesar ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Surabaya - Ketegangan perang dagang (trade war) antara Amerika Serikat dan China kembali memanas pada tahun 2025. Situasi ini seperti ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Eksis

Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin

Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin

Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro menggelar Lomba Bertutur tingkat Kabupaten. Lomba ini berakhir pada Jumat (31/10/2025) kemarin. Sepuluh finalis bersaing memperebutkan ...

Infotorial

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Surabaya - Ketegangan perang dagang (trade war) antara Amerika Serikat dan China kembali memanas pada tahun 2025. Situasi ini seperti ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Hari Jadi Bojonegoro Ke-348

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, telah mengagendakan sejumlah acara untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-348 yang jatuh ...

Hiburan

Emas dan Telur Ayam Jadi Pemicu Utama Inflasi Bojonegoro, TPK Hotel Naik Saat Ada Event Pemkab

Emas dan Telur Ayam Jadi Pemicu Utama Inflasi Bojonegoro, TPK Hotel Naik Saat Ada Event Pemkab

Bojonegoro Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bojonegoro mencatat, harga emas dan telur ayam menjadi dua komoditas utama yang mendorong kenaikan ...

1762244877.552 at start, 1762244877.8119 at end, 0.25991606712341 sec elapsed