Peristiwa Orang Meninggal Mendadak
Seorang Petani Warga Kapas Bojonegoro Ditemukan Meninggal Dunia di Pematang Sawah
Minggu, 10 Mei 2020 12:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Seorang petani bernama M Sukri (70), warga Desa Klampok RT 002 RW 001 Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, pada Minggu (10/05/2020) sekira pukul 09.15 WIB, ditemukan meninggal dunia di pematang sawah miliknya yang berada di pinggir desa setempat.
Sebelumnya, korban berangkat dari rumah untuk memperbaiki pematang sawah miliknya, namun korban ditemukan oleh tetangganya dalam posisi jatuh tertelungkup dalam kondisi telah meninggal dunia.
Menurut keterangan keluarganya, korban memiliki riwayat mengidap penyakit bawaan sesak nafas, nyeri pinggang, kolesterol dan darah tinggi. Diduga penyebab kematian korban karena penyakit yang dideritanya kambuh secara mendadak hingga akhirnya korban meninggal dunia.
Petugas saat lakukan olah TKP di lokasi ditemukannya mayat korban M Sukri (70), warga Desa Klampok Kecamatan Kapas Bojonegoro, yang ditemukan meninggal dunia di pematang sawah miliknya. Minggu (10/05/2020)
Kapolsek Kapas, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sukirman, kepada media ini menjelaskan bahwa kronologi kejadian tersebut bermula pada Minggu (10/05/2020), sekiran pukul 08.00 WIB, korban berangkat ke sawah dengan mengendarai sepeda motor, untuk memperbaiki pematang sawah miliknya.
Sekira pukul 09.15 WIB, saksi Harnowo (57) yang masih tetangga korban, menemukan korban terjatuh dalam posisi tertelungkup di pematang sawah, dengan posisi kepala di sebelah timur dan sudah dalam keaadaan tidak bernafas.
"Kemudian saksi memberitahukan kejadian tersebut kepada warga sekitar dan kejadian tersebut selanjutnya dilaporkan kepada pihak yang berwajib." kata Kapolsek.
Kapolsek menjelaskan, berdasarkan hasil identifikasi, diketahui ciri-ciri mayat, jenis kelamin laki-laki, panjang mayat 145 sentimeter, kulit sawo matang, rambut putih berubn, korban mengenakan pakaian kaos lengan panjang warna putih biru dan celana pendek warna biru.
Sementara, dari informasi keluarganya korban mengidap penyakit bawaan sesak nafas, nyeri pinggang, kolesterol dan darah tinggi.
"Sedangkan berdasarkan hasil pemeriksaan oleh petugas medis Puskesmas Kapas, tidak diketemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan." kata Kapolsek.
Masih menurut Kapolsek, bahwa keluarga korban dan ahli waris tidak bersedia untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah korban, dan tidak akan menuntut kepada pihak manapun dengan membuat surat pernyataan menolak adanya otopsi.
"Selanjutnya jenazah Korban kami serahkan kepada keluarganya untuk dikebumikan sebagaimana mestinya." kata Kapolsek Kapolsek. (red/imm)