Bupati Bojonegoro Harap Segera Dilakukan Revitalisasi HIPPAM untuk Atasi Kebutuhan Air Dasar
Rabu, 26 Agustus 2020 12:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Sebagai upaya untuk mengatasi krisis air bersih atau air minum bagi sebagian desa atau masyarakt di Kabupaten Bojonegoro, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Bojonegoro, pada Selasa (25/08/2020), menggelar kegiatan Pembinaan dan Sosialisasi Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) untuk wilayah Kecamatan Ngasem, Gayam, dan Kecamatan Kalitidu.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah; yang hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa saat ini Pemkab Bojonegoro memiliki program untuk memberikan bantuan pembangunan infrastruktur sumber air dasar, berupa saranan dan prasarana pengadaan sumber air, yang nantinya bantuan tersebut disalurkan melalui HIPPAM yang ada di desa-desa. Untuk itu Bupati berharap agar dilakukan revitalisasi HIPPAM, baik secara kelembagaan, manajerial, dan sarana prasarananya.
Selain dihadiri Bupati, dalam kegiatan tersebut digelar di Pendapa Desa Katur Kecamatan Gayam tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Satito Hadi ST MT; Camat dan Kepala Desa dari 3 kecamatan yaitu Ngasem, Gayam, dan Kalitidu, serta perwakilan Penguus HIPPAM dari 3 kecamatan tersebut.
Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Satito Hadi ST MT, saat beri sambutan dalam Pembinaan dan Sosialisasi HIPPAM dan KP-SPAMS, di Pendapa Desa Katur Kecamatan Gayam. Rabu (26/08/2020)
Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Satito Hadi ST MT, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 11 HIPPAM dari Kecamatan Ngasem, Gayam dan Kalitidu, yang bertujuan untuk penguatan kelembagaan HIPPAM.
"Mengingat kebutuhan air bersih masyarakat, perlu diadakan pembinaan dan penguatan kelembagaan HIPPAM. Kalau di perkotaan ada PDAM kalau di pedesaan ujung tombaknya ada di HIPPAM," kata Satito Hadi.
Satito Hadi menjelaskan bahwa agar suatu HIPPAM berdaya, paling tidak ada 3 unsur yang harus di penuhi, yaitu pertama, struktur dari organisai itu harus mantap dan di isi dengan orang orang yang tepat, kemudian yang kedua, diperlukan sistem management pengelolaan yang baik, sehingga diharapkan dapat memberdayakan HIPPAM Itu sendiri, dan yang ketiga adanya partisipasi dari masyarakat.
"HIPPAM dapat tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat memerlukan partisipasi masyarakat. bagaimana cara menumbuhkannya di dalam masyarakt tersebut salah satunya dengan berawal dari keterbukaan, baik terkait dengan iurannya, kemudian pertanggung jawab dari keuangannya harus di laporkan kepada masyarakat, dan alangkah baiknya besaran tarif yang di tetapkan dibicarakan dan dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan masyarakat, sehingga nanti akan timbul suatu kepercayaan, yang diharapkan akan menimbulkan partisipasi masyarakat." kata Satito Hadi.
Sementara, untuk masyarakat Satito Hadi mengimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan dan dapat menjaga sarana dan prasarana yang sudah di bangun, ikut gotong royong dan sebagianya, serta tertib dalam melakukan pembayaran iuran HIPPAM.
"Organisasi HIPPAM adalah organisasi yang non provit. Untuk membayar listrik, mengganti sarana dan prasarana yang mengalami kerusakan dananya dari iuran anggota, sehingga diharapkan masyarakat tertib dalam melakukan pembayaran iuran HIPPAM," kata Satito Hadi.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah saat beri sambutan dalam Pembinaan dan Sosialisasi HIPPAM dan KP-SPAMS, di Pendapa Desa Katur Kecamatan Gayam Bojonegoro. Rabu (26/08/2020)
Bupati Anna Muawanah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa dari 419 desa yang ada di Kabupaten Bojonegoro, saat ini baru ada 254 HIPPAM, atau masih ada 165 desa yang belum membentuk HIPPAM. Untuk itu Bupati berharap nantinya seluruh desa di Kabupaten Bojonegoro membentuk HIPPAM dan bila perlu bisa dibetuk hingga ke dusun atau dukuhan.
"Minimal ada 350 HIPPAM. Kalau bisa satu desa satu HIPPAM, kecuali desa-desa yang mempunyai PDAM, itupun di perbolehkan bila dirasa secara cost-nya lebih murah," kata Bupati Anna Muawanah.
Bupati menjelaskan saat ini Pemkab Bojonegoro memiliki program untuk memberikan bantuan pembangunan infrastruktur sumber air, berupa saranan dan prasarana pengadaan sumber air dasar, yang nantinya bantuan tersebut disalurkan melalui HIPPAM yang ada di desa.
"Kami minta di 3 kecamatan ini HIPAM-nya direvitalisasi secara kelembagaan, secara manajerial, dan secara sarana prasarana sumber daya air." kata Bupati Anna Muawanah.
Pada kesempatan tersebut Bupati berpesan kepada pengurus HIPPAM yang di desanya ada sumber mata airnya, dan telah mendapatkan bantuan program dari Pemkab Bojonegoro, agar sumber air tersebut dijaga dan dimasksimalkan. Sementara bagi HIPPAM yang di desanya tidak ada sumber mata airnya, agar segera mecari sumber-sumber baru.
"Minta bantuan bio listrik dari Cipta Karya. Kalau masih tidak ketemu juga, nanti cari desa sekitar yang bagus sumber airnya untuk di kasih pipa. Masyarakat jangan menggali sendiri, itu tidak efisien," kata Bupati.
Bupati mengungkapkan bahwa Pemkab Bojonegoro pada 2021 mendorong dilaksanakan rekturisasi sarana prasarana himpunan air bersih untuk minum, cuci, dan mandi, sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan air dasar termasuk lahan pertanian.
Menurut Bupati, untuk kebutuhan pertanian, akan terus dimaksimalkan, diantaranya dengan optimalisasi Waduk Pacal, pembangunan Waduk Gongseng yang akan akan segera aktif, kemudian pembangunan Waduk Pejo di Kecamatan kepohbaru dan Pembangunan Bendun Gerak Karangnongko di Bengawan Solo, yang nantinya akan memfungsikan Solo Valey sebagai saluran induk dan tampungan untuk Daerah Irigasi Karangnongko kanan, yang akan memfungsilkan Solo Valey.
"Saya sampaikan potensi ke depan untuk kebutuhan air dasar tidak boleh kita tinggalkan sehingga masyarakat tidak tergantung dari air industri. Untuk kebutuhan air lahan pertanian juga akan tetap kami akan maksimalkan," kata Bupati Anna Muawanah.
Sebelumnya, pada Selasa (25/08/2020) kemarin, Pemkab Bojonegoro juga telah menggelar kegiatan yang sama untuk wilayah Kecamatan Sekar, Gondang, Temayang dan Bubulan. (dan/imm)