Atasi Permasalahan Krisis Air Minum, Pemkab Bojonegoro Kembali Aktifkan HIPPAM
Selasa, 25 Agustus 2020 14:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Bojonegoro, pada Selasa (25/08/2020), menggelar kegiatan Pembinaan dan Sosialisasi kepada Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) dan Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Santiasi (KP-SPAMS), untuk wilayah Kecamatan Sekar, Gondang, Temayang dan Bubulan.
Kegiatan tersebut sebagai upaya Pemkab Bojonegoro untuk mengatasi krisis atau kesulitan air bersih atau air minum bagi sebagian desa atau wilayah di Kabupaten Bojonegoro, khususnya saat memasuki musim kemarau.
Kegiatan yang berlangsung di Pendapa Kecamatan Gondang tersebut dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah; Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Adie Witjaksono SSos MSi; Camat dari 4 kecamatan yaitu Sekar, Gondang, Temayang dan Bubulan, para Kepala Desa dan masyarakat pengelola HIPPAM dan KP SPAMS dari 4 kecamatan tersebut.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Adie Witjaksono SSos MSi, saat beri sambutan dalam Pembinaan dan Sosialisasi HIPPAM dan KP-SPAMS, di Pendapa Kecamatan Gondang Bojonegoro. Selasa (25/08/2020)
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Adie Witjaksono SSos MSi, dalam sambutanya menuturkan bahwa saat ini Pemkab Bojonegoromemiliki program untuk memberikan bantuan pembangunan infrastruktur sumber air, berupa saranan dan prasarana pengadaan air bersi atau air minum, bagi masyarakat yang di desanya kesulitan air bersih.
Menurut Adie, bantuan tersebut nantinya disalurkan melalui HIPPAM yang ada di desa. Untuk itu pihaknya mengimbau bagi desa-desa yang belum ada HIPPAM-nya, khususnya bagi desa-desa yang selama ini mengalami kesulitan mendapatkan air bersih atau air minum, agar segera membentuk HIPPAM.
"Ini adalah program Pemkab Bojonegoro untuk mengaktifkan kembali HIPPAM di seluruh Kabupaten Bojonegoro, agar pada musim kemarau seperti ini kebutuhan air di masing-masing rumah bisa terpenuhi. Dibuat dulu kelompoknya agar nati bisa mengajukan permohonan membuat saluran air kepada kami." kata Adie Witjaksono.
Adie menjelaskan bahwa saat ini di Kabupaten Bojonegoro sudah terbentuk 254 kelompok HIPPAM, dan sebagian sudah mendapatkan bantuan.
Adie berharap kepada pihak kecamatan agar HIPPAM yang belum mendapatkan bantuan, sebelum mengajukan permohonan bantuan, agar mencari sumber air yang ada airnya terus menerus sepanjang tahun. Jika di desa tersebut tidak ada sumber air yang bagus, bisa berkoordinasi dengan desa lain di sekitarnya yang sumber airnya bisa diandalkan.
"Masing-masing desa atau kelompok berusaha mencari sumber air yang baru. Kalau memang membutuhkan alat, nanti koordinasi dengan kami. Untuk mencari titik air atau titik sumbernya, bisa koordinasi denan kami, nanti akan kita fasilitasi." kata Adie Witjaksono.
Adie juga berpesan kepada desa-desa yang saat ini masih memiliki sumber air yang bagus, agar sumber airu yang ada terus dipelihara, salah satunya melalui penghijauan atau reboisasi. Menurutnya, yang terjadi saat ini karena tanaman di hutan bayak yang habis, air hujan pada saat musim hujan, yang harusnya bisa ditampung oleh pohon di hutan, hanya lewat saja.
"Untuk memelihara bisa dengan cara reboisasi atau menanam pohon yang sesuai dengan wilayah masing-masing desa," kata Adie.
Sementara, kepada HIPPAM yang sudah mendapatkan bantuan dari Pemkab Bojonegoro, agar infrastruktur yang sudah dibangun tersebut dijaga keberlangsungannya dan dikelola oleh kelompok HIPPAM, mulai perawatan peralatannya dan instalasinya, hingga pengelolaan atau manajemennya.
"Bagaimana nanti berembugnya kelompok dengan masyarakat, misalnya nanti ada meterannya. Per meter kubik air berapa, itu nanti panjenengan sendiri yang berembug dengan masyarakat. Jadi tidak mengandalkan bantuan dari pemerintah terus menerus." kata Adie.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah saat beri sambutan dalam Pembinaan dan Sosialisasi HIPPAM dan KP-SPAMS, di Pendapa Kecamatan Gondang Bojonegoro. Selasa (25/08/2020)
Bupati Anna Muawanah dalam sambutanya mengatakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari air merupakan kebutuhan yang sangat penting. Untuk itu Bupati meminta kepada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya untuk menyiapkan infrastuktur sumber air.
Bupati berharap nantinya di Kabupaten Bojonegoro tidak ada lagi program tanggap darurat seperti droping air menggunakan tangki saat musim kemarau, karena nantinya semua daerah di Kabupaten Bojonegoro telah mendapatkan aliran air bersih dari program Pemkab Bojonegoro ini.
"Hari ini kami membahas air untuk kebutuhan dasar atau 3 M, minum, mandi dan masak." kata Bupati Anna Muawanah.
Pada kesempatan tersebut Bupati meminta kepada para camat dan kepala desa untuk mengidentifikasi sumber-sumber air yang ada di wilayahnya masing-mansing, sumber air mana saja yang bisa digunakan untuk sumber air minum.
"Untuk desa-desa yang tidak memiliki sumber mata air, dapat mengambil air dari desa yang ada sumber airnya melalui pipa." kata Bupati Anna Muawanah.
Bupati juga menyoroti pola hidup masyarakat yang masih boros dalam pemakaian atau konsumsi air. Untuk itu Bupati mengajak masyarakat untuk tidak boros dalam menggunakan air.
"Kita harus tidak boros dalam penggunaan air. Agar masyarakat membiasakan gaya hidup yang hemat dan tidak boros dalam konsumsi air." kata Bupati Anna Muawanah.
Bupati juga mengajak masyarakat di Kabupaten Bojonegoro ikut merawat sumber mata air yang sudah ada. Masyarakat diharapkan ikut serta menanam pohon sehingga mampu menyerap air saat musim hujan.
"Oleh sebab itu saya meminta seluruh masyarakat di Kabupaten Bojonegoro untuk turut menjaga lingkungan dari sampah khususnya sampah plastik, dan menjaga lingkungan dengan ikut serta menanam pohon." kata Bupati. (red/imm)