Antisipasi Krisis Air Bersih, BPBD Bojonegoro Distribusikan 36 Tangki Air Bantuan Pemprov Jatim
Rabu, 02 September 2020 11:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Guna mengantisipasi krisis air bersih jelang musim kemarau tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, salurkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupa 36 tangki atau tandon air (toren) untuk 31 desa di 14 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia SSos, saat ditemui awak media ini di kantornya, Rabu (02/09/2020) menjelaskan bahwa bantuan tersebut diprioritaskan pada desa-desa yang paling parah terdampak musim kemarau.
"Penyaluran bantuan tanki air tersebut kami lakukan sejak 18 Agustus 2020 lalu dan pada awal September 2020 ini telah tuntas disalurkan pada desa penerima." kata Nadif Ulifa.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia SSos, saat beri keterangan di kantornya, Rabu (02/09/2020)
Berikut ini 31 desa penerima tandon air (toren) bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yaitu: Desa Pejok Kecamatan Kepohbaru; Desa Jamberejo dan Desa Pejok Kecamatan Kedungadem; Desa Kedungsari dan Bakulan, Kecamatan Temayang; Desa Sumberejokidul, Kecamatan Sukosewu;Desa Sumberbendo dan Desa Ngorogunung, Kecamatan Bubulan;Desa Bareng, Desa Siwalan, Desa Panunggalan, Desa Jatitengah, dan Desa Panemon, Kecamatan Sugihwaras; Desa Gamongan dan Desa Malingmati, Kecamatan Tambakrejo;
Kemudian Desa Sugihwaras, Desa Luwihhaji, dan Desa Nganti, Kecamatan Ngraho; Desa Donan dan Desa Tinumpuk, Kecamatan Purwosari; Desa Kasiman Kecamatan Kasiman; Desa Tlogoaji, Desa Sumberharjo, Desa Kayu Lemah, Desa Teleng, dan Desa Butoh, Kecamatan Sumberejo; Desa Kolong dan Desa Butoh, Kecamatan Ngasem; Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander; Desa Sengon dan Desa Karangmangu, Kecamatan Ngambon.
"Untuk Desa Pejok Kecamatan Kepohbaru, Desa Pejok Kecamatan Kedungadem, Desa Bakulan Kecamatan Temayang, Desa Sumberjokidul Kecamatan Sukosewu, dan Desa Gamiongan Kecamatan Tambakrejo, masing-masing menerima 2 unit tandon air." kata Nadif Ulfia.
Petugas BPBD Bojonegoro saat distribusikan tangki atau tandon air (toren), bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Nadif Ulfia menambahkan, bahwa untuk mengantisipasi krisis air bersih di Kabupaten Bojonegoro, Pemkab Bojonegoro melalui BPBD telah menyiapkan anggaran untuk pengadaan atau droping air bersih sebesar Rp 435 juta, atau sekitar 1.000 tangki air bersih dengan kapasitas 5.000 liter, untuk desa atau daerah-daerah yang membutuhkan air bersih.
Menurutnya, dari data tahun lalu, diprediksi pada tahun 2020 ini setidaknya ada 79 desa di 22 kecamatan, yang berpotensi mengalami krisis air beris akibat kekeringan.
Untuk itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat apabila di wilayahnya sudah kesulitan air, agar segera melaporkan kepada kepala desa setempat. Dan kepada kepala desa yang di wilayahnya mulai kesulitan air bersih, agar segera membuat surat permohonan ke BPBD Bojonegoro, agar nantinya dapat dijadwalkan untuk dilakukan droping air bersih.
"Dalam proses pendistribusian air bersih ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh masyarakat, bahwa permintaan harus melalui Pemerintah Desa dan diketahui oleh Pemerintah Kecamatan baru disampaikan ke Pemerintah kabupaten. Hal ini harus dilakukan agar distribusi bisa dapat tepat ke masyarakat yang membutuhkan," tutur Nadif Ulfia. (dan/imm)